JAKARTA, KAIDAH.ID – Indonesia memiliki potensi bursa karbon hingga lebih dari Rp3.000 triliun. Presiden Joko Widoddo memyampaikan itu, saat meluncurkan Bursa Karbon Indonesia di Bursa Efek Indonesia (BEI) Selasa, 26 September 2023 hari ini.

Potensi perdagangan karbon dengan nilai sebesar itu, hampir sama besarnya dengan total Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang dipatok Rp3.061 triliun.

Angka potensi dari bursa karbon juga, nyaris setara dengan anggaran perlindungan sosial buat rakyat Indonesia sepanjang selama delapan tahun, dari 2015 hingga 2023 yang senilai Rp3.212 triliun.

Presiden Jokowi bilang, lebih kurang 1 giga ton CO2 potensi kredit karbon yang bisa ditangkap.

“Dan jika dikalkulasi potensi bursa karbon kita, potensinya bisa mencapai tiga ribu triliun rupiah bahkan bisa lebih. Angka yang sangat besar,” kata Presiden.

Presiden menyebutkan, Indonesia memiliki potensi yang sangat besar terkait solusi berbasis alam (nature base solution).

“Indonesia juga menjadi satu-satunya negara yang sekitar 60 persen pemenuhan pengurangan emisi karbonnya berasal dari sektor alam,” katanya.

“Dan bursa karbon yang kita luncurkan hari ini bisa menjadi sebuah langkah konkret, bisa menjadi sebuah langkah besar untuk Indonesia mencapai target NDC,” lanjut Presiden. (*)