PALU, KAIDAH.ID – Badan Pusat Statistik (BPS) Palu melaporkan, perekonomian Sulawesi Tengah (Sulteng) mengalami rebound. Pada triwulan (TW) III-2023, ekonomi Sulteng tumbuh 13,06 persen.

Sedangkan di dua TW sebelumnya, yaitu TW I-2023 (Y on Y), ekonomi Sulteng melambat sebesar 13,18 persen, dari sebelumnya 18,96 persen di TW IV-2022 (Y on Y).

Perlambatan kembali terjadi sebesar 11,82 persen di TW II-2023 (Y on Y), lantas mulai membaik (rebound) di TW III-2023 (Y on Y).

Ketua Tim Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS Provinsi Sulteng Rukhaedi, dalam rilisnya Senin, 6 November 2023 lalu menyampaikan, pertumbuhan ekonomi terjadi pada semua lapangan usaha.

Meski perekonomian Sulteng rebound, tetapi tidak berbanding lurus dengan tingkat kemiskinan di Sulteng.

Menurut catatan BPS Sulteng, angka Kemiskinan di Sulteng jelang 2024, terbilang cukup tinggi, dengan presentase 12,41 persen. Sementara jika dikerucutkan, angka kemiskinan ekstrim berada pada angka 3,5 persen.

BPS juga melaporkan, untuk sebaran keluarga yang masih dalam kategori miskin ekstrim, masih terdapat di semua Kabupaten/Kota di Sulteng.

Tetapi, Kabupaten Parigi Moutong menjadi daerah tertinggi dengan jumlah 17. 138 Keluarga. Donggala dengan 10.105, Sigi dengan 7.515, Banggai : 7.207, Tolitoli: 6.993, dan Palu dengan jumlah 6.513.

Irwan, Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Bappeda Sulteng mengatakan, Pemprov Sulteng saat ini memang fokus mendorong program penanggulangan kemiskinan ekstrim, yang ditargetkan pemerintah pusat 0 persen di tahun 2024.

“Kemiskinan ekstrim di tahun ini menurun di angka 3,5 persen. Jumlah itu jauh lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya, yakni tercatat 3,15 persen,” jelas Irwan. (*)