JAKARTA, KAIDAH.ID – Majelis Nasional (MN) KAHMI bekerja sama dengan bersama Rumah Produksi Reborn Intiatives, telah meluncurkan trailer Film Lafran Pane, pada Senin, 20 November 2023.

Film Lafran Pane yang akan tayang di seluruh bioskop di Tanah Air itu, mengangkat kisah perjuangan Lafran Pane, yang memprakarsai berdirinya organisasi mahasiswa yang berazaskan ke-Islam-an dan ke-Indonesia-an dalam menghadapi dinamika sosial politik di masa awal kemerdekaan Republik Indonesia.

Bagaimana kisah perjalanan Lafran Pane mendirikan organisasi yang kemudian diberi nama Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) tersebut? berikut sinopsisnya:

Lafran telah ditinggal dua perempuan tercinta. Ibunya meninggal saat Lafran berusia 2 tahun, selang beberapa tahun kemudian neneknya, meninggal. Kehilangan ‘dua’ ibu baginya, adalah seperti kehilangan kemudi.

Ayahnya, Sutan Pangurabaan — tokoh pergerakan di Sumatera Utara — terlalu sering berpergian, hingga Lafran harus tinggal bersama kakaknya.

Di usia muda itulah, Lafran memberontak terhadap kondisi ketidakadilan, yang menuntut ia harus pindah ke berbagai sekolah. Lafran bahkan sempat jadi petinju jalanan.

Kakaknya, Sanusi dan Armijn Pane, yang mendorong Lafran agar energi pemberontakannya diubah dalam bentuk karya.

Perjalanan Lafran dari Tapanuli Selatan ke Jakarta hingga Yogyakarta, mewarnai perubahan cara pandang Lafran dalam berjuang.

Idealismenya menguat, prinsip hidup harus ditegakkan, menjadikan Lafran Pane punya visi besar dalam memperjuangkan ke-Indonesia-an.

Saat pendudukan Jepang, Lafran sempat ditahan karena membela para peternak sapi. Dia dibebaskan, setelah ayahnya menebus dengan menyerahkan bus Sibual-buali kepada tentara Jepang.

Sejak itu, Lafran begitu antusias terlibat dalam berbagai arus gerakan kemerdekaan termasuk para pemuda yang mendorong Bung Karno dan Bung Hatta memproklamasikan kemerdekaan RI.

Semasa kuliah di Yogyakarta, Lafran gundah oleh keberadaan kaum muslim terpelajar, yang terlalu larut dalam pemikiran sekuler. Mereka sering melupakan ibadah utama. Maka, muncullah gagasan mendirikan HMI, yang berjuang dalam bingkai ke-Islam-an dan ke-Indonesia-an.

Awalnya tidak ada yang mudah, dalam arus politik aliran yang sangat kencang saat itu, keberadaan HMI justru ditentang oleh organisasi massa Islam yang sudah ada. Apalagi, resistensi yang diakukan gerakan kelompok sosialis.

Dari semua pertentangan dan gesekan yang dihadapi, Lafran berketetapan hati menegakkan HMI.

TOKOH YANG TERLIBAT

PEMAIN:

Dimas Anggara
Mathias Muchus
Ariyo Wahab
Lala Karmaela
Alfie Alfandi
Ratna Riantiarno
Farandika
Nabil Lunggana

SUTRADARA:

Faozan Rizal

CREDIT TITLE:

Executive Producer (MN KAHMI)
Ahmad Doli Kurnia Tandjung
Viva Yoga Mauladi
Ahmad Yohan
Saan Mustofa
Herman Khaeron
Abdullah Puteh
Romo H.R Muhammad Syafii
Zulfikar Arse Sadikin
Sutomo

Executive Producer
Dr. Ir Akbar Tandjung
Dr. Arif Rosyid Hasan

Creative Supervision
Nina Tandjung
Iqbal Pane
Nina Pane
Lukman Hakim
Horiqo Wibawa
Muh Muslih
Burhanudin

Director
Faozan Rizal

Producer
Avesina Soebli
Deden Ridwan

Co-Producer
Dr. Ahmad Nasir Biasane
Agus Suhardi
Aris Muda

Associate Producer
Sabaruddin

Screenplay
Oka Aurora
Jujur Prananto

Casting Director
Citra Azila Nandyasa

Art Director
Vida Sylvia Theresia

Make up
Jerry Oktavianus

Sound Designer
Syaf Fadrulsyah
Mohamad Ikhsan
Reyhan Malik Putranto

Music Scoring
STEVESMITH Music Production

Editor/Visual Rffect Director
Andy Pulung

Wardrobe
Hagai Pakan

Director of Photography
Tarmizi Abka

Line Producer
Olis Massaid

Production (2023):
KAHMI & REBORN
in Association With RADEPA STUDIO. (*)