PALU, KAIDAH.IDAmalya Murad Husain, calon Anggota DPR RI Nomor Urut 2 dari Partai Gerindra Dapil Sulawesi Tengah, menyatakan keberatan, atas postingan di media sosial yang menyebut namanya, sebagai sosok yang meneriaki capres Anies Baswedan saat debat capres pada Ahad, 7 Januari 2024 kemarin.

“Melalui video ini, saya ingin mengklarifikasi, beredarnya postingan di media sosial baik di X, WhatsApp, TikTok dan lainnya, yang dilakukan oleh sejumlah oknum dengan menyebut nama saya, sama sekali tidaklah benar,” tegasnya.

Melalui rilis resmi yang diterima kaidah.id pada Selasa, 9 Januari 2024 malam, Amalya Murad Husain menegaskan, wanita yang meneriakkan kalimat tak senonoh kepada capres Anies Baswedan itu, bukanlah dirinya.

“Itu bukan saya. Ya itu sama sekali bukan saya. Itu fitnah terhadap saya,” tegasnya.

Dia sangat menyayangkan netizen yang menyebarkan foto wanita tersebut, seolah-olah dirinya sedang berada di ruangan debat tersebut.

“Ini adalah fitnah terhadap saya, karena saat debat Capres berlangsung, saya sedang berada di Luwuk, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah dan sedang melakukan kampanye tatap muka dengan warga,” jelasnya.

Amalya Murad Husain menegaskan, sebagai kader Partai Gerindra, dirinya mengaku berjuang secara konstitusional untuk memenangkan Pasangan Calon Presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka secara santun dan beretika.

“Kami diajarkan santun, beretika dan patuh dengan sifat saling menghormati dan menghargai, baik kepaada kawan maupun lawan,” kata Amalya Murad Husain.

Oleh karena itu, dia mengimbau kepada seluruh masyarakat, terkhusus masyarakat Sulawesi Tengah, agar menggunakan media sosial dengan bijak.

“Jangan mudah memprovokasi dan terprovokasi, jangan mau dipecah belah dengan informasi-informasi yang tidak benar dan sesat, maupun dengan isu-isu yang dapat merugikan bangsa dan negara,” imbaunya.

“Saya juga perlu mengingatkan, menggunakan media sosial dengan bijak, juga menghindarkan kita dari jeratan Undang-undang ITE atau Informasi Transaksi Elektronik,” tambahnya.

Di akhir pernyataannya, Amalya Murad Husain mengajak seluruh masyarakat untuk terus merawat kerukunan, agar bangsa Indonesia menjadi bangsa yang bersatu, maju yang baldatun thaiyibatun warabbun ghafur.

“Semoga Allah selalu menjaga kita dari aib dan fitnah dalam menjalani proses politik,” tandasnya. (RTS*)