PEMBANGUNAN Berbasis Covid di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng). Begitu judul buku yang ditulis oleh Nilam Sari Lawira dan Mohamad Ahlis Djirimu. Peluncuran buku ini berlangsung pada Sabtu, 9 Maret 2024 malam di Aston Hotel Palu.
Sekilas membaca judul buku ini, pikiran kita akan melayang ke Pandemi Covid-19, yang memakan banyak korban jiwa. Lantas bagaimana mungkin, pembangunan di Sulteng, dilaksanakan dengan berbasis Covid.
Penulis buku ini, Ahlis Djirimu sampai ketawa, ketika saya mengomentari judul buku, yang foto dan undangan peluncuran dikirimkan ke saya melalui pesan WhatsApp.
“Undang juga Roa Jaga Roa Kak. Mereka yang bekerja untuk penanganan Covid-19 di Palu,” kata saya.
Saya tak melihat ekspresinya saat membaca pesan singkat itu. Tapi saya yakin, Staf Ahli Kementerian Keuangan itu pasti ketawa atau mungkin tersenyum membaca pesan itu.
“Lihat covernya. COVID: Collaboration Openness Value based education Inclusiveness Diversiity in the same goal,” kata Ahlis Djirimu.
Covid yang kita semua pahami, adalah Coronavirus Disease. Tapi Ahlis Djirimu dan Nilam Sari mengubahnya menjadi kalimat yang sangat positif.
Collaboration Openness Value based education Inclusiveness Diversiity in the same goal. Kolaborasi keterbukaan pendidikan berbais nilai inklusivitas keberagaman dalam tujuan yang sama.
Buku setebal 103 halaman ini, terdiri dari lima bagian dengan beberapa sub bagian. Pertama; membahas tema peran strategis perempuan dalam pembangunan Sulteng. Bagian kedua; membicarakan tentang transformasi pembangunan Sulteng.
Selanjutnya bagian ketiga; mengenai strategi berbasis Collaboration Openness Value based education Inclusiveness Diversiity in the same goal dalam pembangunan Sulteng,
Kemudian bagian keempat; mengulas tentang strategi pemajuan kebudayaan dalam perspektif perlindungan masyarakat adat. Dan di bagian terakhir menjelaskan tentang strategi pembangunan spesial Sulawesi Tengah.
Nilam Sari Lawira mengatakan, jika melihat judul buku ini, agak menyeramkan, karena covid sudah berakhir. Tapi isi buku ini ditulis semasa Covid-19.
“Memang judul buku ini, terinspirasi dari Covid-19,” katanya.
Terkait Collaboration, Nilam Sari Lawira mengatakan strategi pembangunan Sulteng harus dengan kolaborasi dan bersinergi.
“Jadi, buku kami ini bersumber dari dokumen-dokumen publik pemerintah dalam menjalankan program pembangunan di Sulteng,” katanya.
Dia menambahkan, perlu ada keterbukaan dalam menjalankan program pembangunan. Kritik dan koreksi menjadi penting, agar setiap orang dapat mengetahui apa kekurangannya.
“Saya pernah mengeritik pemerintah, tapi saya mendapatkan teguran yang keras dari pemimpin di daerah ini. Itu pengalaman saya,” katanya.
Menurut Nilam Sari yang juga Ketua DPRD Provinsi Sulteng itu, setiap orang bisa menerima kritikan dengan baik, jika memandangnya dengan penuh cinta.
“Kalau kita memandang setiap orang dengan penuh cinta, nama kritik itu akan bisa diterima dengan baik,” tandas Nilam.
Semua itulah, kata Nilam, yang menginspirasi dirinya bersama Ahlis Djirimu menulis dan menerbitkan buku Pembangunan Berbasis Covid di Provinsi Sulawesi Tengah. (*)
Tinggalkan Balasan