SIGI, KAIDAH.ID – Presiden Joko Widodo meresmikan rehabilitasi dan rekonstruksi Irigasi Gumbasa di Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), pada Rabu, 27 Maret 2024.

Peresmian ini merupakan langkah penting dalam mendukung ketahanan dan kedaulatan pangan, serta peningkatan produktivitas pertanian di Indonesia.

“Kita harus terus bekerja keras untuk mewujudkan ketahanan pangan, kedaulatan pangan. Kita sudah melaksanakan pembangunan serta rehabilitasi infrastruktur irigasi termasuk bendungan dan jaringan irigasi yang tersebar di seluruh Tanah Air untuk memastikan ketersediaan air bagi sawah, bagi petani untuk meningkatkan produktivitas pertanian kita,” kata Presiden.

Presiden juga mengatakan, langkah ini juga merupakan salah satu upaya pemulihan dalam sektor pertanian.

Irigasi Gumbasa direhabilitasi dengan nilai anggaran mencapai Rp1,25 triliun untuk merekonstruksi satu bendungan, 35 kilometer saluran primer, 52 kilometer saluran sekunder, 119 kilometer saluran tersier, dan 82 saluran pembuang.

“Ini akan mengoptimalkan daerah layanan seluas 8.180 hektare persawahan dan meningkatkan indeks pertanian dari semula 149 persen menjadi 300 persen, hampir dua kali lipat,” sebut Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi menyampaikan harapannya, agar rehabilitasi dan rekonstruksi daerah irigasi Gumbasa ini dapat meningkatkan produktivitas pertanian di daerah sekitar.

“Saya harap dengan rehabilitasi dan rekonstruksi daerah irigasi Gumbasa ini akan meningkatkan produktivitas pertanian kita, mendukung keamanan, ketahanan, dan kedaulatan pangan, serta meningkatkan kesejahteraan petani,” kata Presiden.

Turut mendampingi Presiden dalam peresmian tersebut yakni Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura, dan Bupati Sigi Mohamad Irwan.

Irigasi Gumbasa ini rusak total saat terjadinya gempa bumi, likuefaksi dan tsunami yang melanda Kota Palu, Sigi dan Donggala pada 28 September 2018 silam. (*)