JAKARTA, KAIDAH.ID – Direktur Eksekutif Indonesia Development Research (IDR), Fathorrahman Fadli atau yang karib disapa Mr. Ong menegaskan, proses sekularisasi politik di tengah-tengah Umat Islam Indonesia, sedang berada di titik yang mengkhawatirkan.
“Politik kita memang sedang berjalan tanpa nilai. Uang lebih berperan dalam menentukan proses-proses politik kepemiluan,” tegas Fathorrahman Fadli kepada jurnalis di Jakarta, Jumat, 7 Juni 2024.
Fathorrahman Fadli menyampaikan itu, sebagai jawaban atas sejumlah pertanyaan terkait merosotnya suara partai berbasis Islam pada Pemilu 2024 lalu.
Fathorrahman Fadli menjelaskan, proses politik yang berlangsung seperti itu, karena kondisi ekonomi rakyat yang sulit atau memang dibuat sulit.
Dengan kondisi kesulitan ekonomi tersebut, kata Mr. Ong, maka uang sebagai alat tukar digunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat.
“Masyarakat memang dibuat tidak berdaya secara ekonomi, kemudian elite politik yang berduit membeli suara mereka rakyat dengan uang. Ketika itu terjadi, maka nilai-nilai prinsipil dalam agama seperti tertelan banjir. Buyar semuanya,” jelas alumnus Universitas Indonesia itu.
Menurut Direktur Eksekutif IDR, kenyataan politik itu sejatinya ada yang merancang sejak lama. Hasilnya sedang dipetik saat ini.
“Masyarakat Indonesia, telah memasuki babak baru sebagai masyarakat sekuler yang tidak malu-malu menyatakan, praktik kehidupan politik adalah terpisah dengan kehidupan agama mereka,” ungkapnya.
Agama menurut Fathorrahman Fadli, tidak lagi menjadi alat untuk memandu umat dalam memilih siapa calon yang akan mewakilinya, dan partai apa yang akan mereka pilih.
“Jadi, memang ajaran agama yang mereka pahami, ternyata tidak mampu menyadarkan mereka dalam memilih partai atau calon wakilnya di parlemen. Di sinilah eksistensi nilai-nilai agama pada diri warga negara menjadi pertanyaan besar,” tandasnya.(*)
Editor: Ruslan Sangadji
Tinggalkan Balasan