PALU, KAIDAH.ID – Dr. Ari Gordon, hadir dalam penandatanganan kerja sama, antara pihak Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu dengan Institut Leimena pada Selasa, 16 Juli 2024 di Palu. Kerja sama itu dalam rangka meningkatkan kualitas perdamaian di Sulawesi Tengah (Sulteng).

Informasi yang dihimpun kaidah.id, terungkap bahwa Dr. Ari Gordon adalah seorang aktivis Yahudi pro Zionis. Ia juga sebagai Direktur Hubungan Muslim-Yahudi, American Jewish Committee (AJC), sebuah organisasi yang mengupayakan hubungan Muslim-Yahudi.

Bahkan, seminar yang dilaksanakan pihak Voice of Istiqlal, lembaga yang berada di bawah manajemen Masjid Istiqlal Jakarta, juga dibatalkan, karena salah seorang pembicaranya adalah Dr. Ari Gordon.

Seminar itu bertema “Relations Among Abrahamic Religious Communities in History and Today” yang disinyalir akan membahas hubungan agama Ibrahim dalam sejarah dan di masa kini.

“Acaranya sudah dicancel (batal). [Alasannya] Saya kurang tahu. Barusan hanya itu jawaban dari panitianya,” kata Kepala Humas dan Protokol Masjid Istiqlal, Abu Hurairah.

Acara tersebut sempat diprotes oleh salah satu tokoh agama Hilmi Firdausi di akun X miliknya. Menurutnya, akan bahaya jika seminar tersebut diadakan.

“Serius ini mau diadakan di Istiqlal?! Sebagai salah satu pengisi kajian di Istiqlal bersama Aa Gym, saya protes keras! Bahaya sekali jika masjid kebanggaan Indonesia sudah disusupi agen-agen zionis,” katanya di X.

Sementara itu, Rektor UIN Datokarama Palu Prof. Lukman S, Thahir mengatakan, pihaknya tidak menghadirkan Ari Gordon, tetapi ia hadir karena dibawa oleh pihak Institut Leimena, yang bekerja sama dengan UIN Datokarama Palu.

“UIN Datokarama tidak mengundang Dr. Ari M. Gordon. Kami juga tau bahwa Ari Gordon itu seorang akademisi yang bekerja sama dengan sejumlah lembaga untuk membela hak-hak minoritas muslim di Amerika,” kata Prof Lukman.

Selebihnya, kata Prof Lukman, pihaknya tidak tahu menahu kalau Ari Gordon itu adalah aktivis pro zionis.

Rektor UIN Datokarama Palu saat memberikan sambutan pada seminar internasional dengan pembicara Dr. Ari Gordon | Foto: Kiswanto Humas UIN

“Kami tidak tau itu. Dan kehadirannya tidak atas undangan UIN Datokarama,” ujarnya.

Prof Lukman Thahir menyatakan, perguruan tinggi yang dipimpinnya berkepentingan membangun kerja sama dengan Institut Leimena, dalam rangka meningkatkan kualitas perdamaian di Sulawesi Tengah (Sulteng).

“Kerja sama dengan Leimena tidak hanya sekadar untuk rekognisi akreditasi program studi dan akreditasi universitas. Melainkan, ini sebagai salah satu jalan untuk memperkuat kesamaan visi dalam rangka meningkatkan kualitas perdamaian di Sulawesi Tengah,” katanya.

UIN Datokarama dengan visinya, kata dia, bertekad menjadikan kampus yang dipimpinnya sebagai kampus moderasi beragama dan kampus semua agama.

“Peran UIN Datokarama sangat dinanti untuk memberikan kontribusi besar terhadap pembangunan daerah Sulawesi Tengah, salah satunya melalui pembinaan masyarakat untuk peningkatan kualitas perdamaian daerah.

Profesor Lukman mengatakan, Institut Leimena merupakan salah satu organisasi yang telah berpengalaman dalam kerja-kerja membangun kerukunan dan perdamaian antar umat beragama di tingkat nasional dan internasional.

Oleh karena itu, UIN Datokarama, kata Rektor, bekerja sama dengan Leimena, agar terjadi pertukaran pengetahuan dan pengalaman, khususnya program Leimena yaitu Literasi Keagamaan Lintas Budaya (LKLB).

“Melalui kerja sama, program nantinya dapat menyentuh para guru, para siswa, mahasiswa, para dosen dan tenaga kependidikan di lingkungan UIN Datokarama, yang selanjutnya ditindaklanjuti dalam program tri dharma perguruan tinggi,” tandas Prof. Lukman. (*)