PALU, KAIDAH.ID – Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Alkhairaat (Sekjen PB Alkhairaat), Jamaluddin Mariadjang menegaskan, kehadiran Ari Gordon di Universitas Alkhairaat pada 16 Juli 2024 lalu, merupakan musibah, karena oknum itu merupakan simbol zionis.

“Oknum ini mengekor pada kegiatan institut Leimena, yang seringkali menangani isu moderasi beragama. Kami telah menegur keras pihak universitas agar tidak mengulangi lagi keteledoran ini,” tegas Sekjen Jamaluddin Mariadjang, Sabtu, 20 Juli 2024 lalu.

Jamal — sapaan akrabnya — mengaku, masih memahami tindakan pejabat kampus, yang tidak memberi kesempatan tokoh zionis itu mengotori mimbar akademis. Tindakan antisipatif masih dapat ditolerir, sebab kehadirannya mendadak.

Ia menilai, ada kelemahan koordinasi antarunsur pimpinan Alkhairaat. dengan pihak Unisa dalam menyikapi isu idiologis.

“Tentu ini bukanlah kesengajaan. Sebab, jangankan tokoh, simbol zionis saja seharusnya haram ada di sekitar lembaga yang menjunjung tinggi kemerdekaan dan moralitas,” katanya seperti dikutip dari Media Alkhairaat.

Menurutnya, jika kehadiran Ari Gordon terkomunikasikan dengan pimpinan Alkhairaat, maka dipastikan yang bersangkutan tidak diizinkan masuk di lingkungan manusia beradab.

“Orang zionis itu lepra, membahayakan kesehatan akal dan moral manusia beradab. Al Quran telah menegaskan bahwa kaum Yahudi itu selalu berupaya menjangkitkan idiologi sesat mereka tentang kemanusiaan. Olehnya haram mendekati, bahkan bersentuhan dengan kehidupan mereka,” tegas Sekjen PB Alkhairaat.

Menurutnya, keluarga Besar Alkhairaat adalah representasi spirit jiwa juang nenek moyang bangsa, yang membenci dan melawan penjajahan dalam segala bentuknya.

“Kita orang merdeka dan beradab, harus melawan penindasan dan eksploitasi manusia di muka bumi ini. Zionis itu penjajah, penindas, karena itu seluruh aktivitasnya harus dilawan. Ini sikap tegas keluarga besar Alkhairaat,” tandas Sekjen PB Alkhairaat. (*)

Editor: Ruslan Sangadji