PUBLIK DI SULAWESI TENGAH dibuat penasaran oleh Partai Golkar, yang sampai saat ini belum juga menetapkan pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur untuk Pilkada 2024.

Memang Golkar tak mau gegabah. Partai berlambang pohon beringin itu, justru menerapkan aturan ketat bagi para kandidat yang akan diusung.

Semua kandidat yang akan diusung sebagai calon kepala daerah, wajib melewati tiga kali survei oleh lembaga independen yang sudah ditunjuk partai.

Dalam tiga survei itu, bahkan dilakukan oleh tiga lembaga berbeda. Lembaga survei harus berbeda, untuk menghindari interest tertentu.

Oleh karena itu, Golkar telah menggandeng 17 lembaga survei yang dianggap profesional dan dapat dipercaya, untuk melakukan tiga kali survei elektabilitas para tokoh di daerah.

Tiga tahapan survei itu, pertama telah dilakukan pada periode April-Mei 2024, kemudian Juni-Juli 2024, dan terakhir Agustus-September 2024.

Setelah tiga tahapan survei itu, barulah akan dilihat, siapakah di antara para kandidat yang elektabilitasnya tertinggi, untuk direkomendasikan diusung sebagai calon dan menghadapi Pilkada serentak yang digelar 27 Novembver 2024.

Golkar menerapkan tiga kali survei, karena menginginkan mendapatkan calon kepala daerah yang benar-benar terbaik, dapat mengemban amanah dan berbuat sesuatu untuk rakyat di daerah.

Maka Golkar menjamin, semua lembaga survei yang bekerja itu, tidak akan memanipulasi hasil survei, sehingga hasilnya dapat dipercaya dan representatif.

Golkar menginginkan, calon yang diusung adalah mereka yang betul-betul berkualitas dari sisi popularitas, elektabilitas juga logistik. Dan semua itu didasarkan pada data, bukan asal-asalan.

Dari pertimbangan-pertimbangan itulah, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet) menegaskan, Golkar siap memenangkan pemilihan kepala daerah serentak yang akan digelar tanggal 27 November 2024.

“Partai Golkar solid dan siap memenangkan Pilkada serentak 2024,” kata Bamsoet.

Partai Golkar, kata dia, menargetkan memenangkan 60 persen pemilihan gubernur, bupati serta wali kota yang tersebar di 37 provinsi, 415 kabupaten, dan 93 kota se-Indonesia. Seluruh kader Partai Golkar terus bergerak untuk mencapai kemenangan tersebut.

Itu juga bukan tanpa alasan, kata Bamsoet, karena pada Pileg 2024 lalu, Golkar menjadi partai politik dengan perolehan kursi DPR RI terbesar kedua atau sebanyak 102 kursi.

Jumlah anggota DPR Partai Golkar ini meningkat sebanyak 17 kursi dibanding perolehan Pileg 2019. Dalam Pilpres 2024, Partai Golkar juga sukses mengusung serta memenangkan pasangan presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

“Berkaca dari kemenangan tersebut, saya optimistis Golkar bisa kembali memenuhi target memenangkan Pilkada 2024 sebesar 60 persen,” tandasnya Bamsoet. (*)

Penulis: Ruslan Sangadji