Catatan Ringan Fransiscus Manurung
Praktisi Hukum di Palu
PADA PILGUB 2024 ini, pilihan saya jatuh pada Bung Ahmad Ali (AA), tetapi bukan berarti saya tidak suka pada Rusy Mastura dan Anwar Hafid.
Rusdy Mastura, adalah senior dan guru saya sejak tempo doeloe. Sedangkan Anwar Hafid, adalah sahabat baik, teman berdiskusi di berbagai grup perpesan. Namun, dalam kontestasi demokrasi, harus ada pilihan.
Pilihan mendukung Ahmad Ali bukan ujug-ujug, tetapi melalui proses dialektika yang panjang.
Setidaknya, ada 3 (tiga) alasan utama kenapa harus mendukung Ahmad Ali:
- Kebutuhan terhadap regenerasi kepemimpinan, yang momentumnya bertepatan dengan pelaksanaan Pilkada 2024. Regenerasi kepemimpinan merupakan suatu keniscayaan, dan hal tersebut menjadi proses yang baik, untuk bertumbuhnya demokrasi yang lebih sehat. Dengan regenerasi, gerbong kaderisasi akan bergerak maju, dan memunculkan Ahmad Ali, pemimpin baru yang lebih enerjik, konstruktif dan adaptif terhadap peradaban baru, akibat kemajuan teknologi informasi yang sangat cepat;
- Sudah saatnya putra kandung yang lahir dari rahim UNTAD, menjadi Tadulako di Sulteng. Dengan harapan, demokrasi pada Pilgub 2024, tidak hanya soal memilih Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tengah, tetapi juga upaya memberdayakan masyarakat, untuk mempersiapkan masa depan baru (New Hope);
- Ahmad Ali adalah kader utama Keluarga Besar Pemuda Pancasila, yang dalam 10 tahun terakhir telah malang melintang di perpolitikan nasional. Dan oleh karena itu, sangat layak untuk menduduki jabatan politik sebagai Gubernur Sulawesi Tengah.
“Sekali Layar Terkembang, Surut Kita Berpantang”.
Salam Demokrasi
Tinggalkan Balasan