JAKARTA, KAIDAH.ID – Muhidin M Said, Wakil Ketua Badan Anggaran sekaligus Anggota Fraksi Partai Golkar DPR RI 2024-2029, mengungkapkan rasa syukur atas kinerja perekonomian nasional, yang tetap kokoh di tengah ketidakpastian ekonomi global dan kondisi geopolitik yang tidak menentu sepanjang 2024.

Pada triwulan III-2024, pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat sebesar 4,95%, lebih baik dibandingkan beberapa negara lain seperti Singapura (4,1%), Arab Saudi (2,8%), dan Meksiko (1,5%).

Muhidin optimistis, pertumbuhan ekonomi pada triwulan IV-2024 dapat mencapai lebih dari 5%, didorong oleh meningkatnya aktivitas ekonomi selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Libur Nataru Dorong Perputaran Uang Hingga Rp120 Triliun

Muhidin M Said memprediksi, libur Nataru 2024 akan menghasilkan perputaran uang beredar sekitar Rp100-120 triliun. Bank Indonesia telah mengantisipasi lonjakan kebutuhan uang tunai dengan menyiapkan Rp133,7 triliun, untuk penarikan dan penukaran uang selama periode tersebut.

Libur ini, katanya, diperkirakan memberikan multiplier effect yang signifikan bagi sektor transportasi, industri makanan dan minuman, serta pariwisata. Efek ini diharapkan terus berlanjut hingga triwulan I – 2025.

“Semua indikator ekonomi hingga akhir Desember 2024 menunjukkan kinerja yang memuaskan. Kita berharap bisa menutup tahun ini dengan baik,” ujar Muhidin.

Tantangan dan Harapan 2025

Menyambut 2025, Muhidin M Said tetap optimistis meski tantangan global masih membayangi. Proyeksi IMF dalam laporan World Economic Outlook (WEO) terbaru menunjukkan pertumbuhan ekonomi dunia stagnan di kisaran 3,2% pada 2025, sedikit lebih rendah dari prediksi sebelumnya.

Kondisi geopolitik yang memanas, serta kebijakan moneter yang semakin kompleks menjadi perhatian utama.

“Tren suku bunga pada 2025 diperkirakan bervariasi, bisa tinggi, rendah, atau bahkan mengalami fluktuasi signifikan di beberapa wilayah,” katanya.

Muhidin menekankan pentingnya kesiapan dan kewaspadaan menghadapi berbagai kemungkinan. Pemerintah diharapkan terus menjaga daya beli masyarakat melalui kebijakan ekonomi yang inklusif, seperti pembebasan dan keringanan perpajakan untuk masyarakat kecil, menengah, serta pelaku UMKM.

Optimisme Indonesia Maju 2045

Muhidin optimistis, target pertumbuhan ekonomi yang telah ditetapkan dalam APBN 2025 sebesar 5,2% dapat tercapai. Target ini, menurutnya, akan menjadi fondasi kokoh menuju visi Indonesia Maju 2045.

“Dengan kebijakan yang tepat dan semangat bersama, kita mampu menjaga momentum pertumbuhan ekonomi, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tutupnya.

Editor: Ruslan Sangadji