PALU, KAIDAH.ID – Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu, menggelar kegiatan bakti sosial di rumah-rumah ibadah berbagai agama.
Kegiatan ini bertujuan mempererat hubungan kemanusiaan dan kelembagaan, sebagai upaya nyata untuk menciptakan kerukunan umat beragama demi mewujudkan cita-cita Indonesia emas.
Ketua Panitia Hari Amal Bakti (HAB) ke-79 UIN Datokarama, Profesor Hamlan, menjelaskan bakti sosial ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan peringatan HAB UIN Datokarama. Acara ini juga selaras dengan visi kampus sebagai rumah ilmu bagi semua umat beragama.
“Ini adalah wujud dari visi UIN Datokarama sebagai kampus yang inklusif untuk semua, serta implementasi tema HAB ke-79, yaitu Umat Rukun, Indonesia Maju,” kata Profesor Hamlan, Ahad, 5 Januari 2025.
UIN Datokarama melibatkan berbagai fakultas untuk melaksanakan bakti sosial di rumah ibadah dari semua agama. Fakultas Ushuluddin dan Adab serta Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam bertugas di Pura Agung Wana Karta Jagatnatha, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam menjalankan bakti sosial di Gereja Santo Paulus, yang merupakan tempat ibadah umat Katolik.
Fakultas Syariah bersama Fakultas Sains melaksanakan kegiatan di Gereja Sion Anutapura, tempat ibadah umat Kristen. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan melaksanakan bakti sosial di Vihara milik umat Buddha. Sedangkan Rektorat UIN Datokarama bertugas di Masjid Jami Darussalam di Kota Palu.
MEMBANGUN KERUKUNAN DI TENGAH KEMAJEMUKAN
Kegiatan bakti sosial ini diharapkan mampu memperkuat nilai-nilai kemanusiaan, mempromosikan UIN Datokarama sebagai institusi pendidikan yang menjunjung tinggi toleransi, serta mengukuhkan peran kampus dalam menjaga kerukunan di tengah kemajemukan masyarakat Sulawesi Tengah.
“UIN Datokarama memiliki tanggung jawab besar untuk berkontribusi dalam menciptakan harmoni antarumat beragama. Melalui bakti sosial ini, kami ingin menyampaikan pesan bahwa toleransi dan persatuan adalah fondasi penting bagi masyarakat,” ungkap Hamlan.
Selain itu, UIN Datokarama juga menggelar pagelaran seni budaya, yang melibatkan perwakilan dari berbagai agama. Acara ini dirancang untuk menunjukkan bahwa UIN Datokarama adalah kampus yang terbuka dan ramah bagi semua golongan.
“Pagelaran seni budaya ini merupakan langkah konkret kami, untuk memastikan UIN Datokarama adalah milik semua umat beragama. Kami ingin semua pihak merasa diterima dan dihargai,” tutup Profesor Hamlan. (*)
Editor: Moch. Subarkah
Tinggalkan Balasan