JAKARTA, KAIDAH.ID – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, mengungkapkan pencapaian baru Indonesia dalam memproduksi bahan baku chip semikonduktor, selenium. Keberhasilan ini tak lepas dari beroperasinya proyek smelter milik PT Freeport Indonesia (PTFI) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur.

“Di Freeport sudah ada turunannya, salah satu smelter terbesar di dunia. Namun, bukan turunannya yang mendetail. Yang menarik, ada bahan baku selenium untuk chip mikro atau chip semikonduktor,” jelas Erick Thohir dalam acara MINDialogue bertajuk Hilirisasi dan Industrialisasi: Strategi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045, Kamis, 9 Januari 2025.

Smelter single line milik PT Freeport Indonesia yang berlokasi di JIIPE, menjadi salah satu proyek strategis nasional dengan kapasitas pemurnian hingga 1,7 juta ton konsentrat tembaga per tahun.

Bila digabungkan dengan smelter pertama yang dioperasikan oleh PT Smelting, kapasitas total pemurnian mencapai 3 juta ton konsentrat tembaga per tahun.

Kedua smelter ini diproyeksikan menghasilkan sekitar 1 juta ton katoda tembaga, 50 ton emas, dan 220 ton perak setiap tahunnya.

Proyek smelter di JIIPE, dengan investasi sebesar US$ 3,7 miliar atau setara Rp58 triliun, menempatkan Indonesia dalam jajaran negara dengan kemampuan pengolahan mineral tingkat lanjut.

Saat mulai beroperasi secara komersial, smelter ini akan membuka lapangan kerja bagi sekitar 2.000 tenaga kerja. Erick Thohir menyatakan pentingnya pemberdayaan masyarakat lokal, dengan prioritas tenaga kerja diberikan kepada warga Gresik.

Editor: Ruslan Sangadji