JURU BICARA Brigade al-Qassam, Abu Ubaida, menyatakan kelangsungan gencatan senjata, sepenuhnya bergantung pada kepatuhan Israel terhadap kesepakatan yang telah disepakati.

“Segala sesuatu bergantung pada komitmen musuh. Jika pihak pendudukan (Israel) melanggar perjanjian ini, maka proses ini akan berada dalam bahaya,” ujarnya pada Ahad, 19 Januari 2025.

Abu Ubaida juga mendesak para mediator, yakni Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat, untuk memastikan kesepakatan berjalan sesuai dengan yang telah dinegosiasikan.

Ia menegaskan, pihaknya ingin menjalankan seluruh tahap perjanjian secara rinci dan sesuai jadwal, guna menyelamatkan nyawa rakyat Palestina serta mencapai tujuan perjuangan mereka.

“Kami berharap, semua pihak terlibat dapat memaksa musuh untuk mematuhi perjanjian ini,” tambahnya.

Sebagai bagian dari kesepakatan, pada Ahad Hamas telah membebaskan tiga warga Israel yang sebelumnya menjadi tawanan. Ketiganya adalah perempuan bernama Romi Gonen, Doron Steinbrecher, dan Emily Damari.

Proses pembebasan ini, dilakukan dengan perantaraan Komite Internasional Palang Merah, yang bertugas menyerahkan mereka kepada pihak Israel.Kesepakatan gencatan senjata ini, diharapkan dapat meredakan ketegangan yang berlangsung di kawasan, meski tantangan dalam implementasinya masih menjadi perhatian utama berbagai pihak yang terlibat. (*)

Editor: Ruslan Sangadji