PALU, KAIDAH.ID – Realisasi Pendapatan Negara di Sulawesi Tengah (Sulteng) pada tahun 2024, mencapai Rp13,96 triliun atau 102,04 persen dari target yang ditetapkan. Capaian ini menunjukkan peningkatan sebesar 21,13 persen dibanding tahun sebelumnya (year on year/yoy), yang pada November 2024 bertengger di angka Rp11,84 triliun.
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (Kanwil DJPb) Kementerian Keuangan Provinsi Sulteng Yuni Wibawa, menyampaikan pencapaian ini didorong oleh beberapa faktor, antara lain perluasan basis pajak dan peningkatan kepatuhan wajib pajak terutama dari sektor belanja pemerintah.
Dia mengatakan, penguatan layanan dan tata tertib importasi barang dan optimalisasi penerimaan negara bukan pajak (PNBP), turut berkontribusi dalam pencapaian ini.
“Realisasi kumulatif pendapatan negara hingga Desember 2024, telah mencapai Rp13,96 triliun, yang mencerminkan pertumbuhan positif dan keberhasilan berbagai strategi optimalisasi pendapatan negara di Sulteng,” ungkap Yuni Wibawa keterangannya yang diterima pada Selasa, 11 Februari 2024.
Dari sisi penerimaan pajak dalam negeri, realisasi mencapai Rp10,89 triliun atau 102,04 persen dari target 2024, dengan pertumbuhan sebesar 22,35 persen yoy. Penerimaan ini didominasi oleh pajak penghasilan nonminyak dan gas (PPh non-Migas), terutama di sektor industri pengolahan.
Sementara itu, penerimaan perpajakan internasional mencatat realisasi sebesar Rp1,89 triliun atau 102,38 persen dari target. Peningkatan investasi modal dan impor di Sulteng menjadi faktor utama dalam capaian ini, sekaligus mendukung target Ditjen Bea dan Cukai di wilayah tersebut.
Di sektor PNBP, hingga 31 Desember 2024, realisasi mencapai Rp1,18 triliun atau 189,81 persen dari target, dengan pertumbuhan sebesar 9,28 persen yoy. Monitoring dan evaluasi yang dilakukan secara daring maupun on-site oleh Kanwil DJPb Sulteng turut mendorong peningkatan ini.
Di sisi lain, realisasi belanja negara mengalami pertumbuhan negatif di kisaran -5,0 persen yoy. Penurunan ini terutama disebabkan oleh kebijakan efisiensi anggaran serta penurunan pagu anggaran tahun 2024. Realisasi Belanja Pemerintah Pusat (BPP) mayoritas disalurkan untuk belanja barang sebesar Rp3,8 triliun dan belanja pegawai sebesar Rp2,85 triliun.
Untuk transfer ke daerah (TKD), penyaluran telah mencapai Rp17,04 triliun. Kinerja positif ini ditopang oleh kenaikan realisasi Dana Desa, Dana Alokasi Umum, dan Dana Bagi Hasil (DBH). Dana desa tahun 2024 difokuskan pada program bantuan langsung tunai (BLT), penanganan penduduk miskin ekstrem, serta pembangunan dan pemberdayaan desa.
Dengan capaian tersebut, Kanwil DJPb Sulteng optimistis, kinerja pendapatan negara akan terus meningkat di tahun-tahun mendatang, seiring dengan berbagai upaya optimalisasi dan kebijakan strategis yang diterapkan. (*)
Editor: Ruslan Sangadji
Tinggalkan Balasan