PALU, KAIDAH.ID – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Palu, Profesor KH Zainal Abidin, mengajak umat Islam untuk memanfaatkan sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan dengan memperbanyak ibadah dan meramaikan masjid.

Guru Besar UIN Datokarama Palu itu menerangkan, momen ini adalah kesempatan istimewa untuk meraih keberkahan di penghujung bulan suci.

“Sepuluh hari terakhir Ramadhan adalah waktu yang sangat dianjurkan untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah. Perbanyaklah ibadah seperti salat malam, itikaf di masjid, membaca Al-Qur’an, memperbanyak doa dan dzikir, serta bersedekah kepada fakir miskin,” kata KH. Zainal Abidin dalam keterangan resmi kepada kaidah.id, Kamis, 20 Maret 2025.

Lebih lanjut, ia mengingatkan umat Islam agar tidak melewatkan Lailatul Qadar, malam yang lebih baik dari seribu bulan. Menurut berbagai tafsir, malam penuh keberkahan ini dapat dijumpai di salah satu malam ganjil pada sepuluh hari terakhir Ramadhan.

“Jangan biarkan kesempatan ini berlalu begitu saja. Mari kita manfaatkan waktu ini dengan sebaik-baiknya untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta menjaga ukhuwah Islamiyah,” tambahnya.

PELAJARAN DARI KISAH RAJA ISKANDAR

Untuk menggambarkan pentingnya memanfaatkan Ramadhan dengan maksimal, Profesor KH Zainal Abidin mengisahkan cerita Raja Iskandar Zulkarnain, yang memberikan perintah kepada para prajuritnya saat melintasi sebuah sungai di malam hari.

Sang raja meminta prajuritnya, agar mengambil apa pun yang mereka injak di dalam sungai. Di pagi harinya, ketika mereka membuka tasnya, ternyata benda yang mereka ambil adalah intan dan berlian

Dalam kisah itu, terdapat tiga golongan prajurit:

  1. Golongan pertama, yang tidak mengambil apa pun dan sangat menyesal ketika mengetahui apa yang sebenarnya ada di dasar sungai.
  2. Golongan kedua, yang mengambil secukupnya, namun tetap merasa menyesal karena tidak mengambil lebih banyak.
  3. Golongan ketiga, yang mengisi tas mereka sebanyak mungkin dan akhirnya bersyukur karena membawa banyak harta berharga.

Menurut Profesor KH Zainal Abidin, kisah ini mencerminkan bagaimana umat Islam menyikapi Ramadhan. Ada yang melewatinya begitu saja tanpa berusaha mendapatkan keberkahan, ada yang beribadah sekadarnya, dan ada pula yang memanfaatkan bulan suci ini dengan maksimal.

“Maka, jangan sampai kita menyesal di akhir Ramadan karena kurang memanfaatkan kesempatan beribadah. Jadilah seperti prajurit yang mengambil sebanyak-banyaknya, yakni dengan memperbanyak amal dan kebaikan,” jelasnya.

Di penghujung Ramadhan, Profesor KH Zainal Abidin mengimbau masyarakat, agar semakin memperkuat ibadah dan meramaikan masjid dengan kegiatan keagamaan yang bermanfaat.

“Ramadhan adalah momen untuk memperbaiki diri dan memperbanyak amal kebaikan. Marilah kita tingkatkan ibadah, perbanyak dzikir, sedekah, serta selalu menjaga kebersamaan dan persaudaraan di tengah masyarakat,” tandasnya. (*)

Editor: Ruslan Sangadji