PALU, KAIDAH.ID – Ketua Umum Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (FORKI) Sulawesi Tengah periode 2020-2024, Yudi M Tangahu, menyoroti soal isu regenerasi dan status quo dalam kepemimpinan organisasi olahraga. Ia menekankan pentingnya sportivitas dalam proses pemilihan kepemimpinan baru di KONI Sulteng.

“Kita semua paham, sportivitas adalah jiwa dari olahraga. Namun, sportivitas juga harus diterapkan dalam organisasi olahraga, termasuk dalam pemilihan pemimpin baru di KONI. Kepemimpinan bukan hanya tentang mempertahankan posisi, tetapi juga soal memberi kesempatan bagi regenerasi yang sehat,” kata Yudi M Tangahu dalam keterangannya yang terima kaidah.id, Kamis, 20 Maret 2025 malam.

Dia mengatakan, dalam dunia olahraga, sportivitas tidak hanya mencerminkan sikap dalam pertandingan, tetapi juga menjadi nilai fundamental dalam membangun ekosistem yang sehat. Sportivitas mencakup sikap menghormati lawan, bermain adil tanpa kecurangan, menerima kekalahan dengan lapang dada, serta menghormati peraturan dan tradisi olahraga.

“Jika kita mengajarkan atlet untuk bersikap sportif di lapangan, maka kita juga harus menerapkannya dalam sistem kepemimpinan organisasi olahraga. Pemimpin harus memiliki kebesaran hati untuk memberi ruang bagi penerus yang memiliki visi dan semangat baru,” paparnya.

Di sisi lain, Yudi M. Tangahu menyoroti bagaimana status quo dalam organisasi olahraga, sering kali menjadi penghambat inovasi. Ia memahami, stabilitas kepemimpinan penting, tetapi jika terlalu lama bertahan tanpa perubahan, organisasi bisa kehilangan dinamika dan semangat pembaruan.

“Banyak alasan mengapa status quo dipertahankan, mulai dari faktor kenyamanan, tekanan sosial, hingga kepentingan ekonomi. Namun, kita harus sadar bahwa olahraga adalah dunia yang terus berkembang. Regenerasi adalah kunci untuk memastikan organisasi tetap relevan dan progresif,” tegasnya.

Musprov KONI Sulteng, kata dia,menjadi momen penting bagi komunitas olahraga di Sulawesi Tengah, untuk menentukan arah baru kepemimpinan. Yudi berharap para pemilih dan peserta Musprov dapat menjunjung tinggi prinsip sportivitas dan mengutamakan kepentingan olahraga di atas segalanya.

“Mari kita jadikan Musprov ini sebagai ajang untuk membangun masa depan olahraga yang lebih baik, bukan sekadar mempertahankan kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. Kita butuh pemimpin yang tak hanya kompeten, tetapi juga memiliki komitmen untuk membawa olahraga Sulawesi Tengah ke level yang lebih tinggi,” tutupnya. (*)

Editor: Ruslan Sangadji