JEDDAH, KAIDAH.ID – Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah, terus memantau dan memberikan pendampingan terhadap para korban kecelakaan bus jamaah umrah asal Indonesia, yang terjadi di Arab Saudi pada 21 Maret 2025. Kecelakaan tragis ini menyebabkan beberapa korban jiwa dan luka-luka, sementara upaya penanganan terus dilakukan secara intensif.

Berdasarkan laporan Kepolisian Lalu Lintas Provinsi Mekkah dengan nomor 6003847369 tertanggal 21 Maret 2025, kecelakaan terjadi akibat sebuah Jeep Land Cruiser double cabin yang melaju dari arah berlawanan. Kendaraan tersebut melewati median jalan dan bertabrakan langsung dengan bus yang mengangkut jamaah umroh asal Indonesia.

Akibat benturan keras, bus terguling dan kedua kendaraan terbakar di lokasi kejadian. Jeep yang berplat nomor Qatar itu dikemudikan oleh seorang warga negara Pakistan, dengan seorang penumpang warga negara Bangladesh. Keduanya meninggal dunia di tempat.

Laporan ini mengoreksi informasi sebelumnya yang menyebutkan bahwa bus menabrak jeep yang menyalip, dan korban tewas di dalam jeep adalah dua warga negara Bangladesh.

Kecelakaan ini merenggut enam nyawa warga negara Indonesia (WNI). Empat di antaranya berasal dari satu keluarga, yaitu Dawam Mahmud, Sumarsih Djarudin, serta dua putri mereka, Areline Nawallya Adam dan Audrya Malika Adam. Pihak keluarga telah berkomunikasi dengan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) dan meminta agar seluruh jenazah dimakamkan di Arab Saudi.

Korban meninggal lainnya adalah Eny Soedarwati, yang juga telah mendapatkan persetujuan dari keluarganya untuk dimakamkan di Arab Saudi. Sementara itu, terkait korban Dian Novita, keputusan mengenai lokasi pemakaman masih dalam pembahasan keluarga.

KJRI Jeddah telah mendapatkan jaminan dari Kementerian Luar Negeri Arab Saudi, untuk mempercpat proses pemulasaraan jenazah.

Beberapa jamaah yang selamat dari kecelakaan ini masih menjalani perawatan medis. Salah satu korban, Fabian (14 tahun), mengalami luka bakar di 60% tubuhnya. Meskipun demikian, dokter memastikan tidak ada cedera pada organ dalamnya. Fabian telah dapat merespons saat diajak berkomunikasi oleh petugas KJRI Jeddah.

Rencananya, ia akan segera dipindahkan ke rumah sakit yang memiliki fasilitas lebih lengkap di Mekkah. Orang tua Fabian dijadwalkan tiba malam ini untuk menemani putra mereka.

Korban lainnya, Ahsantudhonni Ghozali, juga direncanakan dipindahkan ke rumah sakit di Mekkah. Sementara itu, Muhammad Alawi mengalami retak pada tulang lengan dan dijadwalkan menjalani operasi dalam waktu dekat.

Sebanyak sebelas korban lain yang sebelumnya mendapatkan perawatan medis telah dinyatakan pulih dan diperbolehkan keluar dari rumah sakit. Mereka telah melanjutkan rangkaian ibadah umroh sesuai jadwal setelah mendapatkan izin medis.

KJRI Jeddah terus memantau perkembangan kondisi para korban, yang masih dirawat serta memfasilitasi kebutuhan mereka. Pagi ini, KJRI telah menerbitkan Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP) sebagai dokumen resmi untuk keperluan pemulasaraan jenazah enam WNI yang wafat dalam kecelakaan tersebut.

Pada 23 Maret 2025, KJRI Jeddah dijadwalkan bertemu dengan 11 jemaah yang selamat, guna membantu penerbitan dokumen pengganti bagi mereka yang kehilangan, atau mengalami kerusakan dokumen perjalanan akibat insiden ini.

KJRI Jeddah juga terus berkoordinasi dengan otoritas Arab Saudi, serta Direktorat Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri di Indonesia, untuk memastikan seluruh prosedur berjalan lancar, termasuk menjalin komunikasi dengan keluarga korban di Tanah Air.

Insiden ini menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan selama perjalanan ibadah. KJRI Jeddah memastikan, akan terus memberikan dukungan penuh bagi para jemaah dan keluarga korban hingga seluruh proses penanganan selesai. (*)

Editor: Ruslan Sangadji