PARIGI, KAIDAH.ID – Penjabat (Pj.) Bupati Parigi Moutong, Richard Arnaldo, menyampaikan apresiasi yang tinggi, atas perhatian dan bantuan dari Komisi VIII DPR RI dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), kepada masyarakat terdampak bencana di wilayahnya.
Richard menegaskan, Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong berkomitmen memberikan respons cepat, dan bantuan maksimal bagi warga yang membutuhkan. Ia juga menekankan pentingnya koordinasi lintas sector, untuk memastikan penanganan bencana berjalan efektif.
“Kami sangat berterima kasih atas dukungan dari Komisi VIII DPR RI dan BNPB. Bantuan ini sangat berarti bagi warga yang terdampak,” katanya.
“Kami akan terus berkoordinasi dengan seluruh pihak terkait untuk memastikan penanganan yang cepat dan efektif,” tambah Richard Arnaldo usai mendampingi kunjungan kerja Komisi VIII DPR RI dan Direktur Kedaruratan dan Logistik BNPB, pada Senin, 24 Maret 2025.
Dalam kesempatan tersebut, Richard mengusulkan kepada BNPB, agar mempertimbangkan pembangunan hunian tetap (Huntap) bagi warga yang kehilangan tempat tinggal akibat banjir. Menurutnya, banyak rumah warga mengalami kerusakan parah hingga hilang akibat terjangan banjir.
“Kami berharap BNPB dapat mendukung pembangunan hunian tetap bagi warga yang kehilangan rumahnya. Ini menjadi kebutuhan mendesak mengingat banyaknya warga yang kini tidak memiliki tempat tinggal,” tambahnya.
Tak hanya fokus pada bantuan hunian, Pemda Parigi Moutong juga bergerak cepat memperbaiki infrastruktur yang rusak. Richard menyebutkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan PLN untuk memperbaiki jaringan listrik di wilayah terdampak, serta melakukan perbaikan fasilitas umum lainnya secara bertahap.
Pj. Bupati Parigi Moutong juga menyoroti pentingnya upaya pencegahan bencana di masa depan. Ia menjelaskan, pada tahun 2024, Desa Bambasiang, salah satu wilayah terdampak banjir, menjadi lokasi pelaksanaan Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD). Program ini difokuskan pada pembenahan aliran sungai sebagai langkah antisipasi bencana di masa mendatang.
“Tanpa TMMD, dampaknya bisa jauh lebih besar dan korban mungkin akan lebih banyak,” ungkap Richard. (*)
Editor: Ruslan Sangadji
Tinggalkan Balasan