PALU, KAIDAH.ID – Pimpinan Wilayah Ittihad Persaudaraan Imam Masjid (IPIM) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), menyatakan sikap tegas terhadap pernyataan kontroversial yang disampaikan oleh Fuad Plered di kanal YouTube miliknya. Pernyataan tersebut dinilai menghina dan melecehkan sosok ulama besar, pendiri Alkhairaat, Habib Idrus bin Salim Aljufri atau yang akrab disapa Guru Tua.

Dalam pernyataan sikap yang disampaikan pada hari Jumat, 28 Maret 2025, bertepatan dengan 28 Ramadhan 1446 H, IPIM Sulteng menilai, pernyataan Fuad Plered berpotensi memecah belah kerukunan umat beragama di Indonesia, khususnya di kawasan timur.

Habib Idrus bin Salim Aljufri dikenal sebagai seorang ulama kharismatik, yang telah berkontribusi besar dalam dunia pendidikan dan dakwah Islam di Indonesia.

“Kiprahnya dalam mendirikan Alkhairaat, lembaga pendidikan Islam yang telah melahirkan banyak cendekiawan Muslim, menjadikan Guru Tua sosok yang sangat dihormati oleh masyarakat,” tegas Ketua IPIM Sulteng, Abdul Aziz Tammauni yang didampingi Sekum Junaidin, para wakil ketua, Ubay Harun, Kiflin Padjala dan sejumlah pengurus lainnya.

IPIM Sulteng menegaskan, ucapan yang mengandung kebencian tidak sepatutnya dilontarkan untuk menyudutkan siapa pun, terlebih jika ditujukan kepada seorang ulama besar seperti Guru Tua.

“Narasi semacam itu, menurut mereka, hanya akan menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat,” kata Abdul Azis dalam pernyataan yang diterima kaidah.id pada Ahad, 30 Maret 2025 siang.

Lantaran itu, IPIM Sulteng mendesak aparat penegak hukum, untuk segera mengambil langkah cepat dan tindakan tegas terhadap Fuad Plered. Hal ini dianggap penting guna menghindari potensi perpecahan yang lebih luas di tengah masyarakat.

“Kami meminta aparat penegak hukum agar segera menangani persoalan ini dengan serius, karena telah mencederai kesucian bulan Ramadhan dan melukai perasaan umat Islam, khususnya di kawasan timur Indonesia,” tegas Abdul Aziz Tammauni.

Di akhir pernyataan sikapnya, IPIM Sulawesi Tengah mengajak seluruh umat Islam untuk tetap menjaga keteduhan dalam bersikap, kesantunan dalam berucap, serta toleransi dalam keberagaman.

IPIM Sulteng menekankan pentingnya menjaga kesucian bulan Ramadhan dengan tidak terpancing oleh provokasi yang dapat mengganggu harmoni sosial. (*)

Editor: Ruslan Sangadji