INI TENTANG DAFTAR DOSA FUAD PLERED — Fuad Plered terus menjadi sorotan publik, setelah sejumlah pernyataannya yang dianggap menghina ulama dan tokoh bangsa. Berbagai pihak menilai, ucapannya berpotensi memecah belah kerukunan umat beragama dan merusak harmoni sosial di Indonesia.
Salah satu pernyataan kontroversial Fuad Plered adalah penghinaan terhadap Sayyid Idrus bin Salim Al-Jufri, yang dikenal sebagai Guru Tua, pendiri Alkhairaat. Pernyataan ini memicu reaksi keras dari berbagai kalangan, termasuk Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sulawesi Tengah.
Ketua FKUB Sulteng, KH. Zainal Abidin, menegaskan, narasi kebencian seperti itu dapat memecah kerukunan dan melukai perasaan masyarakat, terutama warga Alkhairaat.
Wakil Ketua MPR RI Abcandra M. Akbar Supratman sejak awal telah mendesak agar Fuad Plered meminta maaf secara terbuka, dan meminta pihak kepolisian memprosesnya secara hukum.
Seluruh abnaulkhairaat se Indonesia juga mengecam sikap Fuad Plered, yang telah menghina Soko Guru Alkhairaat, Guru Tua, yang telah banyak berjasa membangun dunia pendidikan di Indonesia Bagian Timur. Semuanya mendesak polisi segera memproses secara hukum Fuad Plered karena dinilai sebagai provokator.

DAFTAR DOSA FUAD PLERED
Fuad Plered juga mengeluarkan pernyataan yang melarang para habib untuk berceramah di Indonesia, dengan alasan bahwa sebagian besar dari mereka menimbulkan kekacauan.
Fuad Plered Provokator menyatakan, dari 100 habib yang berceramah, hanya 2 atau 3 yang benar, sementara sisanya dianggap membuat gaduh dan menakut-nakuti pribumi. Pernyataan ini mendapat tanggapan keras dari Habib Bahar bin Smith, yang menyebut Fuad Plered sebagai orang bodoh yang tidak sadar akan kebodohannya.
Selain itu, Fuad Plered menuding Habib Umar bin Hafidz, seorang ulama terkemuka dari Yaman, sebagai pihak yang mencari gara-gara dan mengacau saat melakukan safari dakwah di Indonesia.
Fuad mempertanyakan tujuan kedatangan Habib Umar dan menyarankan agar lebih baik memberkahi Yaman yang sedang berantakan.
Yang paling provokatif, Fuad Plered Provokator juga menegaskan, Imam Syafi’i bukan keturunan Rasulullah. Pernyataan ini bertentangan dengan pandangan para sejarawan dan ahli nasab yang menyatakan, Imam Syafi’i masih memiliki hubungan kekeluargaan dengan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.
Imam Syafi’i adalah kerabat Rasulullah SAW karena termasuk keturunan Bani Muthalib, saudara dari Hasyim, kakek Rasulullah. Karena nasab Imam Syafi’i bertemu dengan nasab Rasulullah pada diri ‘Abdu Manaf bin Qushay.
Imam Syafi’i termasuk dalam klan Quraisy dari Bani Muthalib, yang merupakan saudara dari klan Bani Hasyim. Klan Bani Hasyim adalah klan Rasulullah dan leluhur para khalifah Abbasiyah.
Imam Syafi’i adalah putra dari pasangan Idris bin Abbas dan Fatimah Al-Azdiyyah. Ayah Imam Syafi’i, Idris Ibn Abbas, berasal dari Tabalah (bagian dari negeri Tahamah yang terkenal). Bahkan kakek Imam Syafi’i, yang Bernama Sa’ib, adalah pembawa bendera Bani Hasyim pada perang Badar.
Akibat berbagai pernyataannya yang kontroversial, Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Sulawesi Tengah mendesak aparat penegak hukum untuk segera memeriksa Fuad Plered atas dugaan penghinaan dan ujaran kebencian terhadap pendiri Alkhairaat, Habib Idrus bin Salim Aljufri.
Berbagai pihak mengingatkan pentingnya menjaga lisan dan sikap dalam berdakwah, serta menghindari pernyataan yang dapat memecah belah umat dan merusak harmoni sosial di Indonesia. (*)
Penulis: Ruslan Sangadji
Tinggalkan Balasan