SOSOK GURU TUA atau Sayyid Idrus bin Salim Aljufri, terus menjadi cahaya dan sumber inspirasi bagi Abnaulkhairaat di berbagai penjuru negeri. Dalam peringatan haul dan berbagai kegiatan internal Alkhairaat, para Abna tak henti-hentinya menyampaikan testimoni tentang betapa dalamnya pengaruh dan cinta mereka terhadap Sang Pendiri.
Berikut adalah sejumlah testimoni yang menggambarkan keteladanan dan jejak spiritual Guru Tua di hati para murid dan pengikutnya:
- Andi Humairah: Guru Tua bukan hanya pendiri Alkhairaat, beliau adalah cahaya yang menerangi jalan hidup kami.
- Daud Asroh (anggota TNI): Guru Tua itu ilmunya luas, akhlaknya luhur, dan perjuangannya tak pernah lelah demi umat. Guru Tua adalah teladan sepanjang zaman.
- Taufik Kambayang,: Kami tidak hanya diajarkan ilmu, tapi juga diajarkan cinta, kesabaran, dan pengabdian. Itulah warisan Guru Tua.
- Syuaib M. Arif : Setiap langkah kami dalam dakwah dan pendidikan, kami niatkan sebagai kelanjutan perjuangan Guru Tua.
- Muhammad Nur: Guru Tua sebagai ulama pewaris Nabi yang mampu menyatukan hati umat dengan kelembutan dan ilmu.
- Tajuddin: Nama beliau hidup dalam setiap doa kami.
- Muhammad Junaidin: Tanpa Guru Tua, kami mungkin tak mengenal nilai-nilai Islam yang ramah dan mendalam. Dari Guru Tua kami belajar tentang Islam yang harmoni dan rahmatan lil ‘alamin.
- Amrullah: Kami dididik oleh murid-murid beliau, dan spirit Guru Tua terasa nyata dalam tiap pelajaran yang kami terima.
- Fahruddin: Alkhairaat sebagai jalan hidup, dan Guru Tua adalah penunjuk jalannya.
- Marini Djalal: Guru Tua bukan hanya untuk masa lalu. Beliau hidup dalam semangat kita hari ini.
- Muhammad Fauzi: Ilmu tanpa adab adalah kehampaan. Guru Tua adalah puncak dari keduanya.
- Suhban Lasawedy: Ketika lelah berdakwah, kami ingat pengorbanan beliau. Itu jadi penyemangat kami.
- Syamsuddin M. Pay: Guru Tua adalah wasilah kami mengenal cinta kepada Rasulullah.
- Fatimah Ahmad: Guru Tua membentuk jiwa dan karakter kami sebagai umat yang santun dan kokoh.
- Ruslan Taher Sangadji: Dalam diamnya ada wibawa. Dalam ucapannya ada hikmah. Itulah Guru Tua. “Kami tumbuh dengan cerita tentang kesederhanaan Guru Tua. Beliau tidak hanya menjadi guru, tapi juga menjadi cahaya dalam keluarga kami.
- Hadi Wijaya: Semangat persatuan yang diwariskan Guru Tua masih kami pegang kuat.
- Rusan Nawir: Banyak ulama hebat, tapi tak banyak yang bisa menjadi pengikat umat. Guru Tua adalah yang langka itu.
- Zabur: Bahkan yang tak pernah bertemu Guru Tua, tetap bisa merasakan getaran kasih dan ilmunya melalui Alkhairaat
- Zaitun Attamimi: Kami menyebutnya Guru Tua, karena beliau adalah milik semua generasi. Warisan beliau tak lekang oleh zaman
- Muhammad Rizal: Setiap kali saya mengajar, saya merasa seperti meneruskan estafet cahaya dari Guru Tua.
- Jismin: Guru Tua mengajarkan kami bahwa menjadi alim bukan hanya soal hafal kitab, tapi tentang mencintai umat dengan tulus.
- Muhammad Gazali: Jika ada satu nama yang paling sering kami sebut dalam doa selain orang tua kami, itu adalah Guru Tua
- Yantie: Guru Tua adalah bukti bahwa ketulusan mampu menembus batas wilayah, bahasa, dan generasi
- Halija: Di Alkhairaat, kami tak sekadar belajar huruf dan angka, tapi kami belajar tentang kasih, keberanian, dan keikhlasan. Itu semua berasal dari jejak Guru Tua
- Aryatni Masanang: Kami mencintai Guru Tua sebagaimana anak mencintai orang tuanya. Beliau bukan hanya guru kami, tapi juga pembimbing jiwa kami
- Arlan: Nama Guru Tua disebut dengan penuh hormat di setiap pengajian kami. Itulah tanda bahwa beliau masih hidup dalam hati umat
- Anas: Guru Tua mendidik umat untuk kuat dalam iman dan lembut dalam akhlak. Dua hal yang terus kami bawa ke mana pun
- Irma: Bagi kami, Alkhairaat adalah rumah dan Guru Tua adalah langitnya – menaungi dengan kasih dan keilmuan
- Muhammad Amin: Guru Tua memberi kami arah hidup, bukan hanya sekadar gelar akademik. Itulah pendidikan yang sesungguhnya.
- Ezat: Bahkan dalam tidur kami, nama Guru Tua hadir dalam mimpi. Beliau bukan sekadar dikenang, tapi dirindukan
- Ruslan: Setiap langkah dakwah dan sosial yang kami lakukan, selalu kami niatkan sebagai bentuk bakti kepada Guru Tua.
- Salim Aljufri: Kalau bukan karena Guru Tua, mungkin kami tak akan pernah mengecap pendidikan. Beliau membuka pintu dunia bagi kami.
- Ulfah Djafar: Guru Tua adalah bintang di langit dakwah yang tak pernah padam. Cahayanya terus membimbing umat
- Maryanto: Guru Tua mengajarkan kami bahwa menjadi alim bukan hanya soal hafal kitab, tapi tentang mencintai umat dengan tulus
- Marifa: Kami merasa Guru Tua hadir dalam setiap langkah kami membangun umat. Beliau adalah denyut nadi perjuangan Alkhairaat
- Eteng: Di wajah para guru kami, kami melihat kilau keikhlasan Guru Tua. Itu warisan yang tak ternilai.
- Rosna: Guru Tua tak pernah minta disebut, tapi hari ini jutaan orang menyebut namanya dengan bangga dan cinta.
- Hikmah: Kami meyakini, selama masih ada orang yang belajar dan mengajar di Alkhairaat, semangat Guru Tua akan terus hidup.
- Alfian: Yang Guru Tua wariskan bukan hanya kitab, tapi cara hidup: bersahaja, tulus, dan teguh pada prinsip.
- Kalsum Rasyid: Guru Tua adalah jembatan antara ilmu dan amal. Kami diajarkan untuk tidak hanya tahu, tapi juga melakukannya
- Wahda: Warisan Guru Tua adalah cahaya yang menuntun kami, dari kampung kecil sampai pelosok negeri.
- Wahid Ansori: Kami bangga menjadi bagian dari perjuangan Guru Tua, meski hanya setetes dari samudra ilmu beliau.
- Zulkifli Latoale: Tak ada yang bisa menggantikan jejak Guru Tua. Kami hanya berusaha menjaga agar jejak itu tak hilang ditelan zaman.
Testimoni ini menjadi bukti, bahwa ajaran, keteladanan, dan cinta Guru Tua masih terpatri kuat di hati jutaan Abnaulkhairaat. Mereka tidak hanya mengenangnya dalam doa, tetapi juga dalam aksi nyata: menyebarkan ilmu, menjaga adab, dan membela umat dengan cinta. (*)
Tinggalkan Balasan