PALU, KAIDAH.ID – Proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dengan kapasitas 100 KWh dan penyimpanan energi (ESS) 250 KWh di Pulau Bakalan, Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep), segera dimulai. Proyek ini bertujuan untuk menggantikan penggunaan listrik berbasis diesel yang selama ini menjadi andalan masyarakat di pulau tersebut.

Proyek PLTS ini merupakan hibah dari pemerintah Korea yang diinisiasi melalui kerjasama antara perusahaan Encored dan ELT Energy. Pembangkit listrik tenaga surya yang akan dibangun nanti, diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat, dengan menyediakan listrik yang lebih ramah lingkungan dan efisien.

M. Ridha Saleh, mantan Tenaga Ahli Gubernur Sulawesi Tengah, mengungkapkan, tim dari perusahaan Encored dan ELT Energy akan segera melakukan tinjauan lapangan pada akhir April atau awal Mei 2025.

“Mereka akan memverifikasi lokasi desa yang akan menjadi tempat pembangunan PLTS dan menandatangani kesepakatan bersama terkait hibah serta menentukan waktu pelaksanaan proyek ini,” jelas Ridha.

Proyek ini merupakan tindak lanjut dari permintaan Gubernur Sulawesi Tengah sebelumnya, Rusdy Mastura, yang baru akan terealisasi tahun ini.

“Kami telah bertemu dengan Bupati Banggai Kepulauan, Rusly Moidady, untuk membahas proyek ini, dan beliau sangat menyambut baik rencana pembangunan PLTS tersebut,” tambah Ridha.

Bupati Moidady juga telah berkomunikasi langsung dengan kontak person dari pemerintah Korea untuk memastikan kelancaran proyek.

Ridha Saleh, yang saat ini menjabat sebagai Tim Ahli Anggota Pelaksana Satgas Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional, menjelaskan bahwa tim yang akan berkunjung ke lapangan telah berkoordinasi dengan Kepala Desa Bakalan, Jufri Lanasi, dan laporan terkait proyek ini sudah disampaikan kepada Bupati.

“Hasil diskusi kami dengan Bupati menunjukkan tidak ada masalah terkait kesiapan lahan dan fasilitas yang dibutuhkan untuk pembangunan PLTS,” jelas Ridha.

Proyek ini diharapkan dapat menjadi solusi jangka panjang untuk penyediaan listrik yang lebih berkelanjutan di Pulau Bakalan, sekaligus mengurangi ketergantungan masyarakat pada listrik berbahan bakar diesel yang lebih mencemari lingkungan.

“Pembangkit listrik tenaga surya ini tidak hanya akan menyediakan energi yang lebih bersih, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup masyarakat di wilayah tersebut,” tambahnya.
Rencananya, Bupati Moidady akan melapor kepada Gubernur Anwar Hafid untuk melanjutkan proses perizinan dan persiapan lainnya, guna memastikan proyek ini berjalan sesuai rencana. (*)

Editor: Ruslan Sangadji