PALU, KAIDAH.ID – Kasus kriminalitas di Kota Palu meningkat tajam dalam beberapa pekan terakhir. Aksi pembacokan yang terjadi di Jalan WR Supratman dan Jalan Abdurrahman Saleh menambah daftar panjang kekerasan jalanan yang meresahkan warga.
Merespons situasi itu, Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid, memimpin langsung Rapat Koordinasi (Rakor) Keamanan Wilayah Kota Palu, Senin pagi, 19 Mei 2025 di Ruang Rapat Bantaya, Kantor Wali Kota Palu.
Rakor ini dihadiri oleh perwakilan Polresta Palu, Kodim 1306/Kota Palu, unsur Forkopimda, para camat dan lurah se-Kota Palu, serta sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Turut hadir Wakil Wali Kota Palu, Imelda Liliana Muhidin, dan Sekretaris Daerah Kota Palu, Irmayanti Pettalolo.
Wali Kota menegaskan, rakor ini digelar sebagai bentuk tanggapan cepat terhadap meningkatnya gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
“Beberapa kejadian kriminal dalam beberapa bulan terakhir, termasuk pembacokan di Jalan Durian dan Abdurrahman Saleh, serta kasus pencurian kendaraan bermotor, menunjukkan bahwa kita tidak bisa tinggal diam. Harus ada langkah konkret dan terkoordinasi,” tegas Hadianto.
DUA KASUS PEMBACOKAN
Pada Jumat malam, 9 Mei 2025 sekitar pukul 22.40 Wita, seorang warga Kelurahan Kamonji, Kecamatan Palu Barat, bernama Maurus Abadi (22) menjadi korban penganiayaan brutal oleh tiga orang tak dikenal. Kejadian berlangsung di Jalan WR Supratman, saat korban berjalan kaki bersama rekannya menuju Jalan Durian.
Ketiga pelaku diketahui mengendarai sepeda motor Honda Scoopy berwarna merah-hitam dan menyerang korban menggunakan senjata tajam. Akibat kejadian itu, Maurus mengalami luka serius di pipi dan punggung.
Kasus serupa kembali terjadi pada Sabtu malam, 17 Mei 2025, di Jalan Abdurrahman Saleh, Kelurahan Birobuli Utara, Kecamatan Palu Selatan. Seorang buruh bangunan berinisial ML (52) diserang tiga pria tak dikenal saat ia berhenti sejenak untuk menerima panggilan telepon.
Salah satu pelaku bertanya, “Kau temannya Nur?” dan ketika korban menjawab tidak mengenal nama itu, para pelaku langsung membacoknya menggunakan parang. ML mengalami luka di punggung, pundak, tangan, dan kaki, dan kini dirawat intensif di rumah sakit.
Terkait semua itu, Wali Kota Hadianto menginstruksikan kepada seluruh camat dan lurah untuk segera berkoordinasi dengan elemen masyarakat di wilayah masing-masing. Ia meminta keterlibatan aktif RT, RW, Satgas Pancasila, Linmas, lembaga adat, hingga organisasi kemasyarakatan.
“Semua elemen harus bergerak. Ini bukan hanya tugas polisi atau pemerintah, tapi tanggung jawab kita bersama,” ujar Hadianto.
Selain aksi kekerasan, Wali Kota juga menyoroti kasus pencurian aset publik, pengrusakan kabel listrik, pencurian penutup manhole drainase, serta meningkatnya angka curanmor di berbagai wilayah.
Rakor dilanjutkan dengan sesi diskusi teknis dari Polresta Palu, Kodim 1306, Satpol PP, dan Badan Kesbangpol. Pemerintah berharap forum ini dapat melahirkan strategi pengamanan terpadu untuk menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif.
“Kami berkomitmen penuh menjaga kamtibmas demi kenyamanan dan keselamatan masyarakat Kota Palu,” pungkas Wali Kota. (*)
Editor: Moh. Subarkah
Tinggalkan Balasan