PALU, KAIDAH.ID – Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama dan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tengah (Kemenag Sulteng), teken kerja sama strategis dalam upaya pencegahan kekerasan di lingkungan satuan kerja masing-masing.

Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) oleh Rektor UIN Datokarama, Prof. Lukman Thahir, dan Kepala Kanwil Kemenag Sulteng, Muchlis, Rabu, 28 Mei 2025.

Kerja sama tersebut mencakup pengembangan kurikulum dan modul pelatihan anti kekerasan, pelaksanaan workshop dan seminar, serta pendampingan satuan pendidikan dalam mengimplementasikan kebijakan pencegahan kekerasan.

Inisiatif ini merupakan kelanjutan dari program pencegahan ekstremisme kekerasan (violent extremism) yang telah dikembangkan UIN Datokarama. Konsep ini digagas oleh Kepala Biro AUPK UIN Datokarama, Dr. Zaenuri, yang menekankan pentingnya pendekatan sistematis dan terukur dalam menangani ancaman kekerasan berbasis ideologi.

Zaenuri menjelaskan, tujuan jangka pendek program ini adalah melahirkan pedoman pelaksanaan kebijakan penanganan ekstremisme kekerasan.

Dalam jangka menengah, program ini menargetkan pembuatan dan finalisasi model pengukuran dampak dan evaluasi kebijakan, serta penguatan kolaborasi lintas lembaga.

Sementara itu, tujuan jangka panjangnya adalah implementasi berkelanjutan pedoman dan model evaluasi tersebut di tingkat kelembagaan.

“Kerja sama ini sangat penting dan strategis. Ini bukan hanya soal pencegahan, tetapi juga tentang membangun budaya pendidikan yang aman, inklusif, dan bebas kekerasan,” kata Zaenuri dalam siaran pers resmi UIN Datokarama.

Kepala Kanwil Kemenag Sulteng, Muchlis, menyampaikan komitmennya dalam mendukung implementasi kerja sama tersebut. Ia menyatakan pihaknya akan segera menyosialisasikan kebijakan anti kekerasan kepada jajaran penyuluh agama dan madrasah sebagai ujung tombak pelaksanaan di lapangan. (*)

Editor: Ruslan Sangadji