JAKARTA, KAIDAH.ID – Wakil Ketua MPR RI, Abcandra M. Akbar Supratman, mengajak generasi muda—khususnya Gen Z, untuk menjadikan Pancasila sebagai bagian dari gaya hidup yang relevan, membumi, dan keren di tengah tantangan zaman.
Dalam momentum peringatan Hari Lahir Pancasila, 1 Juni 2025, Abcandra menjelaskan, Pancasila tidak boleh hanya dikenang sebagai dokumen sejarah, melainkan harus dihidupkan kembali dalam cara berpikir, berperilaku, dan berinteraksi anak muda masa kini.
“Gen Z itu punya energi besar, melek teknologi, kritis, dan kreatif. Tapi di balik itu, mereka juga menghadapi gempuran nilai-nilai asing yang bisa membuat mereka tercerabut dari akar kebangsaan. Nah, di sinilah Pancasila harus tampil—bukan sebagai slogan kaku, tapi sebagai gaya hidup yang keren dan kontekstual,” kata Abcandra yang karib disapa Akbar kepada kaidah.ID, Sabtu, 1 Juni 2025.
Menurutnya, banyak generasi muda sebenarnya punya semangat kebangsaan, namun perlu media dan pendekatan yang lebih dekat dengan keseharian mereka.
“Pancasila itu sederhana tapi dalam. Ia hidup dalam hal-hal kecil—saling menghargai, menolak perundungan, menjaga keberagaman, dan peduli lingkungan. Nilai-nilai itu bisa kita munculkan lewat karya, konten, dan aksi nyata,” jelas M. Akbar Supratman
Wakil Ketua MPR RI juga mendorong pemanfaatan media sosial, film pendek, podcast, hingga meme sebagai sarana kreatif untuk menyampaikan pesan-pesan Pancasila secara ringan, cerdas, dan menyenangkan.
“Kita tidak bisa pakai cara lama untuk zaman sekarang. Kalau ingin Gen Z dekat dengan Pancasila, ya kita harus bicara dengan bahasa mereka. Bikin keren lagi nilai-nilai luhur itu lewat media yang mereka sukai,” kata politisi muda asal Sulawesi Tengah itu.
Ia mengingatkan, Hari Lahir Pancasila bukan hanya momen seremonial, tapi kesempatan untuk mengajak generasi muda menjadikan Pancasila sebagai kekuatan karakter dan jati diri bangsa.
“Pancasila akan tetap relevan selama kita hidupkan dalam aksi nyata. Dan saya yakin, Gen Z bisa jadi generasi yang mengangkat kembali Pancasila—bukan sebagai hafalan, tapi sebagai inspirasi hidup,” tandas anggota DPD RI itu.
Editor: Ruslan Sangadji


Tinggalkan Balasan