ARAB SAUDI, KAIDAH.ID – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar, menyatakan bertanggung jawab penuh atas berbagai kekurangan dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun 2025. Pernyataan tersebut disampaikan saat memberikan sambutan pada ibadah wukuf di tenda Misi Haji Indonesia di Arafah, Kamis, 5 Juni 2025.
“Saya sudah menyampaikan di depan ketua dewan pengawas kemarin, bahwa seluruh kelemahan-kelemahan panitia ini adalah tanggung jawab Menteri Agama dan juga selaku Amirul Hajj,” ujar Nasaruddin dalam sambutan yang disiarkan langsung melalui kanal YouTube Kementerian Agama RI.
Penyelenggaraan ibadah haji tahun ini mendapat sejumlah sorotan dari berbagai pihak, antara lain soal terpisahnya sebagian jemaah dari pasangan atau pendampingnya, terpencarnya tempat penginapan jemaah dalam satu kloter, kesulitan mendapatkan koper barang bawaan, hingga keterlambatan sebagian jemaah menuju Arafah untuk wukuf.
Menag menyatakan, dalam prinsip manajemen, tanggung jawab tertinggi berada pada pemimpin.
“Apapun risikonya, dalam teori manajemen: prajurit tidak pernah salah, yang salah adalah jenderalnya,” tegas Nasaruddin.
Meski demikian, ia menegaskan Kementerian Agama telah berupaya optimal dalam menyelenggarakan layanan haji, meskipun harus menghadapi tantangan yang kompleks.
“Kami siap bertanggung jawab, tapi kami juga sudah melakukan sesuatu yang optimal. Tidak mudah menyelesaikan persoalan yang superkrusial ini. Namun, saya meyakini ada tangan-tangan Tuhan yang mendampingi kami,” ujarnya.
Menag mengajak semua pihak untuk tidak saling menyalahkan, melainkan fokus pada perbaikan ke depan.
“Seorang pemimpin tidak boleh menyalahkan siapa pun, tetapi harus mencari solusi tanpa mencari kambing hitam,” tutupnya. (*)
Editor: Ruslan Sangadji
Tinggalkan Balasan