INI KISAH TENTANG IRHAM, MAHASISWA DIFABEL – Di sebuah ruangan sederhana di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu, seorang pemuda duduk di depan tiga penguji. Jemarinya tenang, wajahnya teduh, tapi sorot matanya menyala-nyala seperti seseorang yang telah lama menanti saat ini tiba.
Di hadapannya, terhampar lembar-lembar skripsi bertajuk: “Strategi Penguatan dalam Peningkatan Kualitas Koperasi Mahasiswa di UIN Datokarama Palu”. Namun sejatinya, yang ia pertahankan bukan sekadar tulisan ilmiah, melainkan perjalanan panjang yang penuh perjuangan, harapan, dan keajaiban kecil yang kerap luput dari perhatian dunia.
Namanya Irham. Seorang mahasiswa penyandang disabilitas fisik yang lahir dengan tantangan mobilitas yang berat.
Tapi siapa pun yang mengenalnya akan segera sadar, keterbatasan bukanlah kata yang tepat untuk menjelaskan dirinya.
Irham tidak pernah berjalan seperti teman-temannya, tapi ia telah menempuh perjalanan yang lebih jauh dari kebanyakan orang. Jalan sunyi itu ia lalui dengan tekad baja dan semangat yang tak pernah mengenal kata menyerah.
Sejak pertama kali melangkah ke kampus UIN Datokarama Palu, Irham telah menjadi potret semangat yang tak bisa dipadamkan.
Mahasiswa lain mengenalnya sebagai sosok yang rajin hadir di kelas, tak pernah terlambat mengumpulkan tugas, dan selalu hadir dalam diskusi dengan sudut pandang yang segar.
Tapi yang paling membekas bukan hanya kecerdasannya, melainkan keberanian dan kerendahhatian yang ia bawa setiap hari.

“Saya selalu percaya, setiap orang memiliki potensi untuk berkarya, terlepas dari kondisi fisiknya,” katanya pelan, namun suaranya seolah menyentuh lapisan hati terdalam siapa pun yang mendengarnya.
Setiap hari adalah tantangan baru bagi Irham. Tangganya tinggi, lantainya licin, jarak kelas ke ruang baca kadang tak ramah. Tapi ia memilih untuk tak menyerah. > lanjut ke halaman berikut
Tinggalkan Balasan