PALU, KAIDAH.ID – Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Sulawesi Tengah, KH. Zainal Abidin, mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus merawat kerukunan dan memperkuat dialog lintas iman. Seruan itu disampaikannya saat menjadi pembicara dalam Rapat Kerja (Raker) II Kaum Bapak Katolik (KBK) Kevikepan Manado, yang digelar pada 12–13 Juli 2025 di salah satu hotel di Kota Palu.

Dalam materinya, Guru Besar UIN Datokarama Palu ini menegaskan, kerukunan antarumat beragama merupakan kebutuhan dasar dalam kehidupan masyarakat Indonesia yang majemuk.

“Agama seharusnya menghadirkan kebahagiaan bagi pemeluknya, bukan sebaliknya,” katanya.

Menurut Ketua MUI Kota Palu ini, moderasi beragama harus menjadi landasan dalam membangun relasi antarumat. Keragaman manusia dalam berbagai aspek, tambahnya, adalah kehendak Tuhan yang tak bisa dihindari, melainkan harus disikapi dengan kearifan.

“Tugas utama umat beragama bukan membuktikan agamanya yang paling benar, tetapi bagaimana keyakinan itu mendorong kita menebar kebajikan kepada sesama,” jelasnya.

Profesor Zainal Abidin juga mengingatkan pentingnya memahami makna toleransi secara utuh.

“Toleransi bukan berarti menyamakan semua agama atau mengaburkan identitas, tetapi saling menghormati dalam perbedaan,” tandasnya.

Raker II Kaum Bapak Katolik Kevikepan Manado ini, dihadiri oleh para tokoh umat Katolik dari berbagai wilayah, dan menjadi ajang penguatan sinergi umat Katolik dalam mendukung kerukunan lintas agama di Indonesia, khususnya di kawasan Indonesia Timur. (*)

Editor: Ruslan Sangadji