PARIGI, KAIDAH.ID – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Sulawesi Tengah, menyatakan stok di Gudang Bulog Olaya, serta dan harga beras di dua pasar tradisional, yaitu Pasar Sentral Parigi dan Pasar Tolai, dalam kondisi aman dengan ketersediaan lebih dari 10.600 ton.
Kenyataan itu terungkap berdasarkan hasil inspeksi lapangan ke Kabupaten Parigi Moutong, salah satu sentra produksi pangan strategis di wilayah tersebut pada Jumat pagi, 18 Juli 2025, yang Asisten II Perekonomian dan Pembangunan Setdaprov Sulteng, Rudi Dewanto. Rombongan TPID juga diikuti oleh perwakilan Bank Indonesia, Bulog Kanwil Sulteng, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura, serta unsur TPID lainnya.
“Masyarakat tidak perlu khawatir. Stok beras SPHP cukup dan pemerintah terus hadir melalui program intervensi harga seperti Gerakan Pangan Murah,” kata Rudi Dewanto seperti dikutip dari rilis Dinas Kominfo Parigi Moutong.
Harga beras umum di pasaran saat ini berada di kisaran Rp16.000 per kilogram, sementara beras SPHP dijual dengan harga sekitar Rp12.500 per kilogram. Pemerintah bersama Bulog akan menggelar operasi pasar secara bertahap guna menjaga stabilitas harga.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka inflasi year-on-year (yoy) Kabupaten Parigi Moutong per Juni 2025 sebesar 3,12%, lebih rendah dibandingkan rata-rata nasional. Penurunan ini dinilai sebagai hasil dari upaya pengendalian harga pangan strategis, khususnya beras dan cabai.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Parigi Moutong, Syamsu Nadjamudin, menyatakan, kegiatan ini merupakan bagian dari koordinasi lintas sektor dalam rangka menjaga daya beli masyarakat dan menstabilkan harga pangan di daerah.
“Ini menjadi bagian penting dari program 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Parigi Moutong,” katanya.
Distribusi beras SPHP akan melibatkan pedagang lokal yang telah bermitra dengan pemerintah, dengan pengawasan ketat oleh Satgas Pangan Polres Parigi Moutong, untuk menghindari praktik penimbunan atau permainan harga.
TPID optimistis, dengan kesiapan pasokan dan program intervensi harga, harga beras dapat segera stabil. Program Gerakan Pangan Murah dan operasi pasar akan terus digelar di titik-titik strategis, termasuk wilayah rawan inflasi.
Pemerintah mengimbau masyarakat untuk tetap tenang, membeli secara bijak, dan tidak melakukan penimbunan. Langkah jangka menengah juga disiapkan melalui penguatan ketahanan pangan lokal, distribusi yang efisien, serta perlindungan konsumen di lapisan bawah. (*)
Editor: Ruslan Sangadji


Tinggalkan Balasan