PARIGI, KAIDAH.ID – Bupati Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Erwin Burase menyatakan, program prioritas nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak hanya bertujuan memenuhi kebutuhan gizi anak sekolah, tetapi juga membawa dampak positif terhadap perekonomian lokal, terutama bagi petani, nelayan, dan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
“MBG bukan hanya soal makanan bernilai gizi untuk siswa/siswi, tetapi juga memiliki manfaat lain dalam meningkatkan ekonomi masyarakat,” kata Erwin Burase Selasa, 22 Juli 2025.
Menurutnya, program ini akan mendorong permintaan terhadap produk pertanian dan perikanan lokal, serta memperluas pasar bagi UMKM. Kebutuhan bahan pangan untuk dapur MBG, kata dia, akan berkelanjutan, sehingga para pelaku usaha harus siap menghadapi lonjakan permintaan.
“Saya berharap petani, nelayan, pelaku perikanan maupun UMKM siap menghadapi gelombang permintaan pasokan pangan pada program MBG, karena Parigi Moutong akan melaksanakan program prioritas nasional itu,” tegasnya.
Erwin juga mengungkapkan, Badan Gizi Nasional (BGN) telah menyetujui tiga dari lima usulan dapur MBG di Kabupaten Parigi Moutong. Dapur-dapur tersebut akan ditempatkan dalam tiga zona strategis: wilayah Kota Parigi dan sekitarnya, wilayah selatan, serta wilayah utara kabupaten.
“Idealnya lima atau tujuh dapur disediakan di Parigi Moutong, karena daerah ini memiliki panjang 742 kilometer dan berbatasan langsung dengan Provinsi Gorontalo. Parigi Moutong memiliki 425 sekolah dasar (SD), belum termasuk SMP dan SMA sederajat,” jelasnya.
Erwin menambahkan, pihaknya kini menunggu masuknya tawaran dari yayasan yang akan mengelola dapur MBG, sesuai arahan BGN. Pemkab juga telah menyiapkan lahan strategis untuk mendukung penyelenggaraan program tersebut.
“Penyelenggaraan program ini dikolaborasikan dengan pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Kami pastikan tidak ada vendor yang ditunjuk secara khusus untuk menjalankan dapur MBG selain yayasan yang direkomendasikan,” tandasnya. (*)
Editor: Ruslan Sangadji

Tinggalkan Balasan