JAKARTA, KAIDAH.ID – Menteri Sekretaris Negara sekaligus Juru Bicara Presiden RI, Prasetyo Hadi, menyatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,12 persen pada kuartal II tahun 2025, merupakan hasil dari berbagai faktor, termasuk paket stimulus yang dikeluarkan pemerintah.

“Pertumbuhan ekonomi terdiri dari beberapa komponen, seperti belanja rumah tangga, belanja pemerintah, dan investasi. Semua itu saling mendukung. Dari sisi pemerintah, itu merupakan hasil dari stimulus yang disiapkan,” jelas Prasetyo dalam rekaman wawancara yang diterima pada Rabu, 6 Agustus 2025.

Ia menjelaskan, pemerintah fokus menciptakan ekosistem yang memungkinkan pertumbuhan ekonomi, sementara perhitungan teknis menjadi tanggung jawab Badan Pusat Statistik (BPS).

Sebelumnya, BPS melaporkan bahwa ekonomi Indonesia tumbuh 5,12 persen secara tahunan (year-on-year) pada kuartal II-2025, dengan produk domestik bruto (PDB) mencapai Rp5.947 triliun. Angka ini lebih tinggi dibanding kuartal I-2025 yang sebesar 4,87 persen dan kuartal II-2024 yang sebesar 5,05 persen.

Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh. Edy Mahmud, menjelaskan, pertumbuhan ekonomi pada kuartal II juga meningkat 4,04 persen secara kuartalan dibanding kuartal sebelumnya.

BPS mencatat seluruh lapangan usaha mengalami pertumbuhan positif. Industri pengolahan, pertanian, perdagangan, dan pertambangan menjadi sektor dengan kontribusi terbesar terhadap PDB, yakni sebesar 63,59 persen.

Dari sisi pengeluaran, seluruh komponen tumbuh positif kecuali konsumsi pemerintah. Konsumsi rumah tangga tumbuh 4,97 persen dan pembentukan modal tetap bruto (PMTB) naik 6,99 persen.

Konsumsi rumah tangga menjadi penopang utama pertumbuhan dengan kontribusi 54,25 persen terhadap PDB dan menyumbang 2,64 persen dari total pertumbuhan ekonomi. (*)

Editor: Ruslan Sangadji