PARIGI, KAIDAH.ID – Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Tengah, menggelar kegiatan Pemberdayaan Kelompok Masyarakat di Kampung Keluarga Berkualitas, Selasa, 5 Agustus 2025 di Auditorium Kantor Bupati Parigi Moutong.
Kegiatan ini dibuka oleh Wakil Bupati Parigi Moutong, Abdul Sahid, mewakili Bupati Erwin Burase. Dalam sambutannya, Bupati menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dan pemberdayaan masyarakat, untuk menurunkan angka stunting yang masih menjadi tantangan serius di daerah tersebut.
“Jadikan kegiatan ini sebagai momentum memperkuat kolaborasi dalam menurunkan prevalensi stunting di daerah kita,” kata Abdul Sahid.
Salah satu strategi utama yang diandalkan adalah Program Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT), yang mengedepankan pendekatan edukatif, partisipatif, dan berbasis potensi lokal. Melalui program ini, masyarakat didorong untuk mandiri dalam pemenuhan gizi keluarga serta penerapan pola asuh anak yang sehat.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Tengah, Tenny Calvenny Soriton, menyampaikan pentingnya fokus pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), sebagai masa krusial dalam pembentukan kualitas sumber daya manusia.
“Tanpa sinergi hingga tingkat desa dan kelurahan, tujuan penurunan stunting sulit tercapai. DASHAT hadir untuk memberdayakan keluarga melalui pemanfaatan pangan lokal,” katanya.
Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024, angka prevalensi stunting di Kabupaten Parigi Moutong tercatat sebesar 22,3 persen, sementara di tingkat Provinsi Sulawesi Tengah mencapai 26,1 persen.
Upaya penanganan juga didukung oleh Dana Alokasi Khusus Non Fisik (DAK BOKB), yang diarahkan untuk pemenuhan gizi keluarga berisiko stunting di Kampung Keluarga Berkualitas. Bantuan tersebut bersifat stimulan dan diharapkan berkelanjutan melalui dukungan pemerintah daerah dan mitra pembangunan.
Sebagai bentuk konkret komitmen bersama, dilakukan penyerahan keranjang DASHAT berisi bahan pangan bergizi kepada keluarga berisiko stunting dari 10 desa dan kelurahan: Lebo, Pombalowo, Jono Kalora, Baliara, Lemusa, Nambaru, Matolele, Pelawa, Sakina Jaya, dan Kampal.
Kegiatan ini turut dihadiri Wakil Ketua TP-PKK Kabupaten Parigi Moutong Marwa Mahdang, para camat wilayah eks Parigi, kepala puskesmas, tenaga gizi, kader DASHAT, serta perwakilan keluarga penerima manfaat.
Pemerintah Daerah berharap kegiatan ini dapat mendorong terciptanya generasi Parigi Moutong yang sehat, cerdas, dan bebas stunting sebagai bagian dari upaya menuju Indonesia Emas 2045. (*)
Editor: Ruslan Sangadji

Tinggalkan Balasan