JAKARTA, KAIDAH.ID – Lifting minyak Indonesia tahun ini, dipastikan akan melampaui target yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, melaporkan capaian tersebut kepada Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin,1 Agustus 2025.

Dalam APBN 2025, target lifting minyak dan gas ditetapkan sebesar 1,61 juta barel setara minyak per hari (barrels of oil equivalent per day/BOEPD). Rinciannya, lifting minyak sebesar 605 ribu barel minyak per hari (barrels of oil per day/BOPD) dan lifting gas sebesar 1,005 juta BOEPD.

Bahlil menyebut, hingga Juli 2025, lifting minyak telah mencapai 608 ribu BOPD. Capaian ini menjadi yang pertama melampaui target APBN sejak 2008.

“Target lifting kita 605 ribu BOPD, sampai Juli sudah 608 ribu BOPD. Insyaallah sampai akhir tahun target ini bisa tercapai,” kata Bahlil.

Selain itu, Bahlil melaporkan realisasi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) Kementerian ESDM telah mencapai 54% dari target Rp260 triliun.

Bahlil juga memaparkan regulasi baru terkait pengelolaan sumur minyak oleh masyarakat. Melalui aturan tersebut, usaha perminyakan tidak lagi terbatas pada konglomerat, tetapi dapat dikelola oleh UMKM, koperasi, dan BUMD.

Sumur yang bisa dikelola masyarakat adalah sumur lama yang telah berproduksi namun belum memiliki izin. Legalitas ini diharapkan mendorong perputaran ekonomi daerah.

“Satu sumur bisa menyerap 10 tenaga kerja, produksi 3-5 barel per hari, dengan pendapatan Rp 2,5-3 juta per hari,” kata Bahlil.

Pemerintah menargetkan 25-30 ribu sumur masyarakat dapat beroperasi, yang diprediksi membuka ratusan ribu lapangan kerja baru. (*)

Editor: Ruslan Sangadji