TERNATE, KAIDAH.ID – Laut Sulamadaha di Ternate, Maluku Utara, menjadi saksi bisu sebuah momen yang tak biasa. Sabtu, 9 Agustus 2025, riak ombak yang tenang tiba-tiba berubah menjadi panggung upacara sakral: pengibaran Bendera Merah Putih di bawah laut, memperingati HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Sebanyak 120 penyelam dari berbagai daerah, lengkap dengan peralatan selam mereka, turun ke dasar laut. Di antara mereka hadir aparat keamanan, aparatur sipil negara, masyarakat umum, hingga pegiat olahraga dan pariwisata bahari. Semua berkumpul demi satu tujuan: mengibarkan Sang Saka di jantung samudra.
Ketua Wanita Selam Indonesia (WASI), Tri Tito Karnavian, memimpin jalannya upacara. Momen paling ikonik terjadi ketika Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda, menyelam dengan gaya freediving. Mengenakan kostum ikan duyung, ia membawa bendera Merah Putih ke kedalaman laut untuk kemudian diserahkan kepada Tri Tito Karnavian, yang bertindak sebagai inspektur upacara.
Saat bendera dikibarkan, lagu kebangsaan Indonesia Raya mengalun di bawah laut. Para penyelam berdiri dalam formasi, membentuk pemandangan yang jarang terlihat: semangat kemerdekaan yang benar-benar menyatu dengan alam. Upacara ditutup dengan parade bendera di bawah laut, menyisakan kesan mendalam bagi seluruh peserta.

“Dengan adanya kegiatan upacara bendera di bawah laut ini, saya berharap masyarakat Indonesia akan menjadikan Maluku Utara sebagai salah satu destinasi liburan laut nasional,” kata Tri Tito Karnavian dalam keterangan tertulis yang diterima kaidah.ID, Ahad, 17 Agustus 2025.
Namun, perayaan ini tak sekadar seremoni. Sebelumnya, pada 7 Agustus, rangkaian kegiatan diawali dengan aksi peduli lingkungan: transplantasi terumbu karang di Pantai Falajawa, pelepasan tukik, penanaman mangrove, hingga sosialisasi penanganan sampah plastik. Semua dilakukan sebagai wujud nyata menjaga laut, yang menjadi 70 persen wilayah Indonesia.
Maluku Utara memang dianugerahi keindahan bawah laut yang memukau. Tri Tito Karnavian (istri Mendagi Tito Karnavian) menegaskan, dengan adanya rute penerbangan langsung Jakarta–Ternate dan Manado–Ternate, provinsi ini semestinya bisa menjadi alternatif wisata yang patut diperhitungkan, khususnya bagi pecinta selam dan wisata bahari.
Hari itu, Laut Sulamadaha tidak hanya memperlihatkan keindahan karang dan ikan-ikan tropisnya. Ia juga menjadi saksi bagaimana Sangsaka Merah Putih berkibar gagah di kedalaman, menegaskan bahwa semangat kemerdekaan tak hanya hidup di darat, tetapi juga di dasar laut Nusantara. (*)
Editor: Ruslan Sangadji


Tinggalkan Balasan