PALU, KAIDAH.ID – Jelang Musyawarah Daerah (Musda) XI Partai Golkar Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), dinamika politik internal partai berlambang pohon beringin itu kian hangat.
Namun, di tengah riuhnya wacana calon ketua baru yang mungkin bakal tampil, Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Sigi, Mohamad Irwan Lapata, justru mengambil sikap berbeda.
Bupati Sigi dua periode itu, secara tegas menyatakan tidak akan ikut bertarung merebut kursi Ketua DPD Partai Golkar Sulteng. Alih-alih mencalonkan diri, ia memilih berdiri teguh di barisan pendukung Mohammad Arus Abdul Karim, sosok yang kini masih menjabat sebagai Ketua DPD Golkar Sulteng.
“Saya tetap mendukung Kak Arus menjadi Ketua DPD Partai Golkar Sulteng. Beliau masih yang terbaik dan punya prestasi nyata selama memimpin,” kata Mohamad Irwan dengan nada mantap, sekaligus menepis isu bahwa dirinya akan maju sebagai pesaing.
Sikap ini sekaligus menegaskan loyalitasnya terhadap kepemimpinan Mohamad Arus Abdul Karim, yang selama dua periode dinilai berhasil membawa Golkar Sulteng mencatat prestasi politik penting.
Di bawah komando Ketua Arus, kata Mohammad Irwan, Golkar berhasil menambah jumlah kursi di DPRD Provinsi Sulawesi Tengah menjadi 8 kursi serta mengantarkan dua kader terbaiknya, Muhidin Mohamad Said dan Beniyanto Tamoreka duduk di Senayan sebagai anggota DPR RI.
Bagi Irwan yang juga Ketua Kosgoro 1957 Sulteng itu, konsistensi dan capaian Arus, menjadi alasan kuat untuk tetap memberikan dukungan.
“Saya pikir, kader harus objektif melihat hasil kerja. Kak Arus sudah membuktikan kepemimpinannya, dan Golkar Sulteng masih membutuhkan sosok beliau untuk periode berikut,” tambahnya.
Pernyataan Irwan Lapata ini tentu memberi warna baru dalam peta dukungan menjelang Musda XI Golkar Sulteng. Di saat beberapa nama mulai digadang-gadang akan tampil sebagai penantang, dukungan tokoh sekelas Ketua Golkar Sigi sekaligus Bupati dua periode itu semakin memperkokoh posisi Mohamad Arus Abdul Karim di kursi persaingan.
Kini, arah Musda XI Golkar Sulteng tampaknya makin jelas: apakah Golkar akan melanjutkan kepemimpinan Arus untuk periode ketiga, atau justru memberi ruang pada gelombang baru yang tengah mencari momentum?
Jawabannya, tergantung diskresi dari DPP Partai Golkar, yang hingga saat ini masih tetap samar. Nampaknya seluruh pengurus teras partai itu memilih bungkam saat ditanya tentang diskresi.
“Diskresi dari DPP sampai sekarang belum ada,” tegas Amran Bakir Nai, Sekretaris DPD Golkar Sulteng. (*)
Editor: Ruslan Sangadji

Tinggalkan Balasan