JAKARTA, KAIDAH.ID – Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MN KAHMI) menyampaikan keprihatinan mendalam atas wafatnya Afan Kurniawan, pengemudi ojek online, yang meninggal dalam aksi demonstrasi di Jakarta.

Koordinator Presidium Majelis Nasional KAHMI, Muhammad Rifqinizamy Karsayuda, menegaskan peristiwa tersebut tidak boleh dianggap remeh, dan harus menjadi perhatian serius pemerintah.

“Kami turut berduka cita mendalam kepada keluarga almarhum Afan Kurniawan. Semoga almarhum mendapat tempat yang layak di sisi Allah Subhanahu wata’ala, dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan serta ketabahan,” katanya dalam keterangan tertulis, Jumat, 29 Agustus 2025.

MN KAHMI juga mengutuk keras segala bentuk kekerasan apparat, dalam menghadapi aspirasi rakyat, khususnya mahasiswa.

Menurut Rifqinizamy, aksi demonstrasi merupakan hak konstitusional yang dilindungi UUD 1945, sehingga negara seharusnya menjamin serta mengawal penyalurannya.

“Kami mendesak dilakukan investigasi independen, transparan, dan akuntabel terhadap peristiwa yang menyebabkan kematian Afan Kurniawan. Siapapun yang terbukti bersalah, baik pelaku langsung maupun pemberi perintah, harus diproses hukum tanpa pandang bulu,” tegasnya.

MN KAHMI mengajak seluruh elemen bangsa untuk menjunjung tinggi demokrasi, menghormati hak asasi manusia, dan menolak kekerasan dalam kehidupan berbangsa.

MN KAHMI juga meminta pemerintah dan aparat keamanan, untuk mengedepankan pendekatan persuasif dan dialogis, dalam menghadapi aspirasi masyarakat.

Rifqinizamy menambahkan, Majelis Nasional KAHMI berkomitmen untuk selalu berdiri bersama rakyat dalam menegakkan demokrasi, keadilan, dan kemanusiaan.

Pihaknya juga menyatakan dukungan penuh kepada Presiden Prabowo Subianto, agar segera mengambil langkah solutif dan konstitusional dalam merespons situasi terkini. (*)

Editor: Ruslan Sangadji