PALU, KAIDAH.ID – Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu, Prof. Lukman Thahir, menilai Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar, memiliki integritas kuat dalam melawan praktik korupsi di lingkungan Kementerian Agama.

“Pak Menteri Agama telah menunjukkan sikap tegas dan konsisten dalam menegakkan integritas. Ia bukan hanya memberikan peringatan, tetapi juga membenahi sistem untuk mencegah praktik korupsi di semua lini. Ini patut diapresiasi,” nilai Prof. Lukman Thahir dalam keterangan tertulis yang diterima kaidah.ID, Ahad, 5 September 2025.

Menurutnya, sejak memimpin Kementerian Agama pada Oktober 2024, Nasaruddin Umar telah melakukan berbagai terobosan, dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih.

Sejumlah langkah yang dinilai mencerminkan komitmen antikorupsi Menag antara lain:

  • Melaporkan gratifikasi ke KPK.  Pada 26 November 2024, Menag menyerahkan barang gratifikasi berupa bukhur dan wewangian khas Timur Tengah ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
  • Menggandeng KPK dalam penyelenggaraan haji 2025. Pada 23 Januari 2025, Menag mengundang KPK untuk mendampingi pengelolaan ibadah haji agar lebih transparan.
  • Menolak penggunaan fasilitas negara untuk kepentingan pribadi. Menag menegaskan pejabat tidak boleh menggunakan mobil dinas untuk mudik Lebaran dan memilih tidak menempati rumah dinas.
  • Menjadikan antikorupsi sebagai teladan spiritual. Menag menekankan bahwa harta haram merusak keberkahan hidup dan ibadah.
  • Menempatkan KPK sebagai mitra, bukan momok. Menag menyebut KPK sebagai “vitamin kehidupan” yang menjaga pejabat tetap pada jalur yang benar.

Prof. Lukman menegaskan, langkah-langkah tersebut menunjukkan komitmen nyata Menag, dalam mencegah praktik korupsi dan memberikan teladan bagi birokrasi.

“Dengan integritas yang ditunjukkan Pak Menteri, saya optimistis Kementerian Agama dapat menjadi contoh tata kelola pemerintahan yang bersih dan transparan,” tandas Rektor UIN Datokarama itu. (*)

Editor: Ruslan Sangadji