JAKARTA, KAIDAH.ID – Wakil Ketua Badan Anggaran DPR RI, Muhidin Mohamad Said, menilai kebijakan pemerintah memindahkan dana Sisa Anggaran Lebih (SAL) sebesar Rp200 triliun dari Bank Indonesia ke lima bank BUMN (Himbara), sebagai babak baru dalam pengelolaan fiskal nasional.
Menurutnya, langkah ini dapat menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi, setelah satu dekade terakhir ekonomi Indonesia stagnan di kisaran 5 persen.
“APBN kita memang selalu terjaga dengan baik berkat disiplin fiskal yang ketat, tetapi pertumbuhan ekonomi nasional belum sepenuhnya terdongkrak. Kita butuh terobosan untuk mendobrak kebuntuan, dan kebijakan ini bisa menjadi momentum,” kata Muhidin Mohamad Said, Senin, 22 September 2025.
Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, memutuskan memindahkan dana SAL sekitar Rp200 triliun dari rekening di Bank Indonesia ke lima bank Himbara.
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menjelaskan, kebijakan tersebut menjadi terobosan, setelah satu dekade terakhir fiskal dijalankan secara ketat di era Menteri Keuangan sebelumnya, Sri Mulyani.
“Pemindahan dana ini diharapkan memberi ruang lebih besar bagi sektor swasta untuk menggerakkan perekonomian,” ujarnya.
Dana SAL tersebut disalurkan ke Bank Mandiri, BNI, dan BRI masing-masing Rp55 triliun, BTN Rp25 triliun, serta BSI Rp10 triliun. Dengan tambahan likuiditas, bank-bank Himbara diharapkan lebih aktif menyalurkan kredit produktif ke sektor riil, terutama UMKM, pertanian, dan kelautan.
Meski demikian, Muhidin Mohamad Said mengingatkan adanya sejumlah tantangan. Loan to Deposit Ratio (LDR) perbankan per Agustus 2025 tercatat 86,3%, sementara pertumbuhan kredit sektor riil baru 7,56%.
“Tanpa perbaikan daya beli masyarakat, birokrasi, dan biaya logistik, dana ini berisiko mengendap di bank,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya regulasi yang ketat, agar dana tidak justru mengalir ke kredit konsumtif.
“Fokus harus pada sektor-sektor produktif yang menciptakan lapangan kerja dan mendukung ekonomi berkelanjutan. Pemerintah dan otoritas moneter harus mengawal kebijakan ini secara serius,” tegasnya.
Muhidin berharap pemindahan Sisa Anggaran Lebih ini benar-benar mampu menggerakkan ekonomi, memperkuat daya beli, dan menjadi tonggak baru kebijakan fiskal nasional di era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Editor: Ruslan Sangadji

Tinggalkan Balasan