TOTOLI, KAIDAH.ID – Anggota DPRD Kabupaten Tolitoli, Jemi Yusuf, menyoroti lambannya realisasi pembangunan jembatan permanen di Dusun Batunobota, Desa Dadakitan, Kecamatan Baolan. Ia menegaskan, persoalan ini bukan sekadar urusan infrastruktur, melainkan menyangkut keselamatan warga dan masa depan anak-anak di wilayah tersebut.
Selama puluhan tahun, masyarakat Batunobota hanya mengandalkan jembatan limpas untuk aktivitas sehari-hari. Saat musim hujan tiba, air sungai kerap meluap dan menutup jalur penghubung itu. Kondisi tersebut memaksa warga, terutama anak-anak sekolah menantang arus sungai demi bisa belajar.
“Di Batunobota ada sekolah Madrasah Ibtidaiyah, tapi saat hujan deras, anak-anak tidak bisa melintas karena air naik dan jembatan limpas tertutup. Ini soal keselamatan peserta didik, bukan sekadar infrastruktur biasa,” tegas Jemi Yusuf dalam rapat pembahasan bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD), belum lama ini.
Jemi juga mengungkapkan kekecewaannya, karena anggaran peningkatan jembatan dari limpas menjadi permanen yang telah disetujui pada tahun anggaran 2024 sebesar Rp 2,5 miliar, justru digeser tanpa penjelasan yang jelas.
“Bagaimana mungkin sesuatu yang sudah jadi prioritas keselamatan justru digeser? Anak-anak di sana sudah bertahun-tahun menunggu, sementara hasil bumi mereka pun terhambat karena akses terbatas,” tegasnya.
Menurutnya, keberadaan jembatan permanen Batunobota sangat penting, bukan hanya untuk memperlancar mobilitas warga, tetapi juga menjadi penopang utama sektor pendidikan dan ekonomi masyarakat yang selama ini masih terisolasi.
“Kalau anak-anak tidak bisa sekolah karena hujan, siapa yang salah? Ini bukan sekadar proyek, ini tanggung jawab moral kita sebagai penyelenggara negara,” tambahnya.
Ia berharap pemerintah daerah dapat menindaklanjuti pembangunan jembatan tersebut pada tahun 2026.
“Setiap rupiah anggaran harus punya arah yang jelas: menyentuh keselamatan dan masa depan rakyat. Jangan biarkan anak-anak kita terjebak hujan hanya karena kelalaian kebijakan,” tandasnya. (*)
Editor: Ruslan Sangadji
Tinggalkan Balasan