JAKARTA, KAIDAH.ID – Ketua Umum Kohati PB HMI, Sri Meisista, menegaskan pentingnya migrasi aman bagi pekerja migran perempuan. Ia menyampaikan itu dalam Diskusi Virtual bertema “Penguatan Migrasi Aman untuk Pekerja Migran Perempuan” yang digelar pada 14–15 November 2025. Perlindungan menyeluruh sebagai hak yang wajib dijamin negara.

Meisista menyatakan, pekerja migran perempuan memegang peran penting dalam ekonomi keluarga dan bangsa.

“Mereka berhak berangkat dengan kapasitas kuat, bekerja dalam perlindungan penuh, dan kembali dengan martabat utuh. Migrasi aman adalah hak perempuan,” katanya dalam diskusi tersebut.

Kegiatan yang diselenggarakan Kohati PB HMI itu membahas tiga fokus materi, yakni peningkatan kapasitas calon pekerja migran perempuan melalui literasi hukum, dan pemahaman kontrak kerja; penguatan tata kelola penempatan agar lebih transparan dan bebas praktik ilegal; serta mekanisme perlindungan dan layanan berkeadilan gender, termasuk bantuan hukum dan dukungan psikososial.

Dalam kesempatan itu, Meisista juga mengumumkan rencana peluncuran Pusat Layanan Edukasi dan Advokasi Pekerja Migran Indonesia oleh Kohati PB HMI bersama PB HMI. Pusat layanan ini disiapkan sebagai ruang belajar terpadu, pusat informasi, serta kanal pendampingan hukum dan psikososial yang dapat diakses pekerja migran dan keluarganya.

Kohati PB HMI berharap, hasil diskusi menghasilkan rekomendasi strategis yang mendorong kebijakan lebih berpihak pada keselamatan dan keadilan bagi pekerja migran perempuan. (*)

(Moch. Subarkah)