SIGI, KAIDAH.ID – Pemerintah Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, mengusulkan pembangunan Sekolah Rakyat sebanyak 30 rombongan belajar (rombel) dengan kapasitas 750 peserta didik. Proposal pembangunan sudah diserahkan ke Kementerian Sosial dan mencakup jenjang SD, SMP, hingga SMA.

Bupati Sigi Moh. Rizal Intjenae mengatakan pelaksanaan Sekolah Rakyat di wilayahnya, diharapkan dapat dimulai pada tahun ajaran 2026/2027. Lokasi pembangunan telah disetujui Kemensos dan Kementerian PUPR, yakni di atas lahan seluas 6 hektare di Desa Oloboju, Kecamatan Sigi Biromaru.

“Infrastruktur yang dibutuhkan meliputi gedung sekolah, asrama, sarana pembelajaran, dan fasilitas pembinaan karakter,” kata Bupati Rizal Intjenae, Jumat, 21 November 2025.

Ia menegaskan, pembangunan Sekolah Rakyat merupakan strategi pemerintah daerah menghadirkan akses pendidikan layak bagi seluruh anak di Sigi, khususnya mereka dari keluarga miskin, anak putus sekolah, serta anak yang masuk Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).

Bupati mengatakan, Pemkab Sigi menargetkan, tidak ada lagi anak di Sigi yang terhambat memperoleh pendidikan karena persoalan ekonomi.

Prioritas Tahun 2026

Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono menyatakan proposal Pemkab Sigi akan segera ditindaklanjuti.

“Insya Allah Sekolah Rakyat di Kabupaten Sigi bisa dimulai tahun depan (2026) sebagai kategori prioritas, karena sudah memiliki sekolah rintisan di Sentra Nipotowe sebanyak dua rombel,” ujarnya.

Wamen Agus Jabo menambahkan, pemerataan akses pendidikan merupakan bagian dari Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto dalam membangun sumber daya manusia untuk memutus rantai kemiskinan.

Sementara itu, Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengumumkan, hingga akhir tahun ini terdapat 166 Sekolah Rakyat rintisan yang telah beroperasi di berbagai daerah di Indonesia.

“Ada 165 titik dan Insya Allah tambah satu lagi di Sragen, Jawa Tengah, dalam pembangunan, maka total menjadi 166 titik,” kata Mensos Saifullah Yusuf di Jakarta

 Menurut Mensos, ke-166 titik itu adalah pembangunan Sekolah Rakyat rintisan gelombang terakhir untuk tahun 2025, dan secara keseluruhan menampung hampir 16 ribu siswa, dengan dukungan 2.400 guru dan lebih dari 4.000 tenaga kependidikan masing-masing untuk tingkat SD, SMP dan SMA / sederajat. Insya Allah cukup 166 ya untuk tahun ini,” ujar Gus Ipul — sapaan Mensos Saifullah Yusuf.
 
Gus Ipul menambahkan, pada tahun depan pemerintah menargetkan seluruh Sekolah Rakyat rintisan yang tersebar di setiap kabupaten / kota itu, akan memiliki bangunan gedung serta fasilitas penunjang yang permanen. (*)

(Ruslan Sangadji)