PALU, KAIDAH.ID – Dua tokoh perempuan Sulawesi Tengah, dinobatkan sebagai Duta Literasi Penyiaran oleh Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) setempat, dalam kegiatan literasi media bagi Kelompok Perempuan Peduli Siaran (KPPS). Keduanya adalah Wakil Gubernur Sulteng, Reny A Lamadjido, dan Ketua TP PKK Sulteng, Sri Nirwanti Bahasoan.

Penobatan tersebut berlangsung dalam kegiatan bertema “Berani Sehat dan Cerdas: Perempuan Pelopor Konten Positif” yang digelar di Hotel Grand The Sya, Jalan Cik Ditiro, Palu, Selasa, 2 Desember 2025 pagi. Kegiatan ini diikuti peserta dari kelompok perempuan yang aktif mempromosikan siaran sehat dan konten positif.

Acara menghadirkan dua narasumber, yakni Komisioner KPID Sulteng 2022-2025, Indra Yosvidar, serta dokter spesialis patologi anatomik, dr Ika Magfirah, yang membawakan materi seputar literasi media dan kesehatan informasi.

Harapan Kolaborasi untuk Siaran Berkualitas

Wakil Gubernur Sulteng, Reny A Lamadjido, mengungkapkan rasa harunya saat menerima penobatan tersebut. Ia mengatakan, ini adalah gelar duta literasi penyiaran pertama sepanjang hidupnya.

“Terima kasih sudah dikaruniai gelar sebagai duta literasi. Seumur hidup saya belum pernah dinobatkan sebagai duta literasi penyiaran,” ucap Reny.

Reny berharap, kolaborasi antara dirinya dan KPID Sulteng semakin kuat, dalam mewujudkan penyampaian informasi yang berkualitas kepada masyarakat.

“Saya berharap KPID bersama-sama dengan saya memberikan informasi kepada masyarakat Sulteng, baik yang ada di Palu maupun di kabupaten,” ujarnya.

Ia juga mengingatkan pentingnya memilah informasi, terutama di ruang digital yang tidak memiliki sistem penyaringan seketat media televisi.

“Kalau di televisi itu bisa diseleksi. Kalau di medsos harus kita pilah-pilah. Marilah kita beri konten yang positif untuk anak-anak kita,” katanya.

Selain Reny, Ketua TP PKK Sulteng Sri Nirwanti Bahasoan juga dinobatkan sebagai Duta Literasi Penyiaran. Penobatan ini diberikan karena kiprah dan komitmennya dalam pemberdayaan perempuan serta penguatan literasi keluarga.

KPID Sulteng menyatakan bahwa penobatan dua figur perempuan berpengaruh ini diharapkan dapat memperluas gerakan literasi media di Sulawesi Tengah, terutama dalam menghadapi arus hoaks dan konten berbahaya yang semakin mudah diakses masyarakat. (*)

(Ruslan Sangadji)