EDUKASI UNTUK KARYAWAN DAN PELAJAR
Hingga kini lebih dari 3.000 karyawan telah menerima penyuluhan langsung. Targetnya, program ini menjangkau 75 persen dari total 86.000 pekerja di kawasan IMIP. Edukasi dilakukan lewat seminar, materi visual, kampanye media sosial, serta penyebaran banner, booklet, dan video informasi.
Pihak sekolah juga menyambut positif program tersebut. Wakasek Kurikulum SMK Alkhairaat Bahodopi, Anung Nugroho Jati, menilai edukasi ini sangat penting bagi remaja.
“Pelajar perlu memahami risiko HIV, sekaligus mampu menyaring informasi yang benar. Dengan edukasi tepat, mereka bisa menjadi agen pengetahuan bagi keluarga dan teman sebaya,” katanya.
KLINIK VCT UNTUK DETEKSI DINI
Untuk mendukung deteksi dini, PT IMIP menghadirkan layanan Klinik VCT (Voluntary Counseling and Testing) di Klinik Utama Permata Indah (KUPI). Layanan ini menyediakan pemeriksaan HIV gratis, konseling tertutup, dan rujukan medis. Sejak tahun lalu, tujuh tenaga kesehatan terlatih telah diperbantukan khusus untuk memperluas layanan ini.
Ferdy menjelaskan, terapi antiretroviral (ARV) memungkinkan pengidap HIV tetap sehat dan produktif.
“ARV disediakan pemerintah gratis. Yang terpenting adalah kepatuhan minum obat dan dukungan lingkungan. Komunitas harus memahami bahwa HIV adalah kondisi medis yang dapat dikelola,” kata Ferdy.
KOMITMEN BERKELANJUTAN
PT IMIP memastikan, program penanggulangan HIV-AIDS akan menjadi bagian tetap dari CSR perusahaan. Kampanye kesehatan akan diperkuat melalui kolaborasi dengan sekolah, komunitas pemuda, organisasi sosial, serta pemerintah daerah.
CSR Supervisor PT IMIP, Herlan Kward, menegaskan pentingnya perlindungan kesehatan pekerja demi menjamin produktivitas dan keberlanjutan industri.
“Dengan informasi yang tepat dan dukungan bersama, kita dapat menciptakan lingkungan kerja yang sehat, aman, inklusif, dan berdaya,” tandasnya. (*)
(Ruslan Sangadji)


Tinggalkan Balasan