MOROWALI, KAIDAH.ID – Keberadaan kawasan industri PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), menjadi pemicu utama pertumbuhan agresif ritel modern di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah. Perkembangan ini terlihat dari pesatnya penambahan gerai waralaba dalam beberapa tahun terakhir, khususnya di Kecamatan Bahodopi.
Kepala Bidang Data dan Sistem Informasi Pengembangan Iklim Investasi DPMPTSP Morowali, Abdul Muluk, menyebutkan bahwa jumlah ritel modern di Morowali meningkat signifikan dibandingkan daerah lain di Sulawesi Tengah. Hingga 2025, tercatat sebanyak 108 unit ritel modern beroperasi, terdiri dari 51 gerai Indomaret dan 57 gerai Alfamidi.
“Bahodopi menjadi pusat konsentrasi terbesar ritel modern di Morowali. Sekitar 55 persen dari total waralaba kabupaten berada di wilayah ini. Tren sejak 2021 hingga 2024 menunjukkan pertumbuhan yang sangat agresif,” kata Abdul Muluk, Kamis, 18 Desember 2025.
Selain minimarket, sejumlah waralaba lain juga tumbuh pesat, seperti jaringan restoran cepat saji, minuman dan es krim, hingga ritel perlengkapan rumah tangga dan kebutuhan sehari-hari. Perkembangan tersebut didorong oleh pertumbuhan ekonomi lokal yang kuat, seiring beroperasinya industri mineral logam berskala besar.
Menurut Abdul Muluk, Morowali yang kini dikenal sebagai pusat industri nikel nasional berhasil menarik investasi besar dan menciptakan banyak lapangan kerja. Kondisi ini berdampak pada meningkatnya pendapatan per kapita masyarakat dan daya beli, yang kemudian mendorong permintaan terhadap produk dan jasa ritel modern.
“Hadirnya IMIP berkontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja, terutama masyarakat lokal Morowali,” katanya.
Ia menjelaskan, meskipun usaha waralaba tidak memberikan kontribusi langsung melalui retribusi daerah, sektor ini tetap memberikan pemasukan melalui berbagai jenis pajak. Pajak tersebut antara lain Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) atas properti yang digunakan serta pajak-pajak lain, baik pajak pusat maupun pajak daerah.
“Ini menjadi efek domino. Industri tumbuh, ritel modern berkembang, lapangan kerja tercipta, dan pada akhirnya berdampak pada peningkatan pendapatan daerah,” tutup Abdul Muluk. (*)
(Ruslan Sangadji)

Tinggalkan Balasan