Habib Saggaf bin Muhammad Aljufri, adalah sosok ulama yang moderat dan sejuk dalam dakwah. Sosoknya yang santun dan cerdas, menjadi simbol dakwah dan sekaligus simbol Alkhairaat.
Posisi sebagai Ketua Utama Alkhairaat, menempatkan Habib Saggaf sebagai episentrum yang menentukan gerak dan eksistensi Alkhairaat, sebagai institusi pendidikan, dakwah dan sosial di Indonesia, khususnya di Kawasan Timur Indonesia, di mana Alkhairaat menyebarkan benih dakwahnya, mulai dari Sulawesi, Kalimantan, Maluku Utara, Maluku hingga Papua.
Sebagai cucu endiri Alkhairaat, Habib Sayyid Idrus bin Salim Aljufri, Habib Saggaf memiliki tanggung jawab sejarah yang sangat berat, terlebih dalam menjaga spirit perjuangan dakwah dan eksistensi Alkhairaat sebagai institusi pencerah bagi umat dan bangsa.
Antara menjaga alkhairaat sebagai institusi ilmu dan konsolidasi dalam mengembangkan Alkhairaat di tengah tantangan kemoderenen, membutuhkan fokus, kematangan dan kecerdasan yang tinggi. Dan Habib Segaf menurut telah menuntaskan misi mulia Alkhairaat dengan sangat sempurna.
Sebagai seorang Habib dan ulama besar, beliau selalu menjadi magnet yang wajib dikunjungi oleh ulama besar dunia hingga nasional, dari para pejabat negara, pejabat daerah hingga rakyat jelata berebut untuk meminta nasihat dan amalan dari beliau.
Ini menunjukkan, Habib Saggaf tidak lagi menjadi milik Alkhairaat tetapi sudah menjadi aset Umat Islam dan rakyat secara keseluruhan. Karenanya, wafatnya Habib Saggaf merupakan kehilangan besar bagi umat dan masyarakat, yang masih membutuhkan nasihat dan bimbingan dari beliau.
Sejarah akan terus mencatat, para penggubah sejarah sebagai orang besar yang akan terus dikenang oleh peradaban. Dan Habib Saggaf adalah orang besar, seorang pendidik, ulama dan Habaib yang gagasan, pemikiran dan perjuangannya untuk dakwah dan pendidikan akan dikenang dalam tinta emas sejarah.
Dalam suatu kunjungan dakwah beliau ke Maluku Utara, oleh Kesultanan Tidore dinobatkan sebagai Ngofa Bangsa Imamulumat (Anak Bangsa Pemimpin Umat). Penobatan dan gelar Imamulumat ini bukan sekedar seremonial, tetapi melalui suatu penglihatan objektif atas kiprah beliau sebagai ulama dan Ketua Utama Alkhairaat.
Sebagai orang yang dididik dan dibesarkan dalam institusi pendidikan alkhairaat, saya merasa kehilangan yang sangat mendalam atas kepergian Habib Saggaf menghadap Allah. Hanya air mata dan doa mengeringi kepergianmu Habib, selamat jalan Habib. Allahumagfirlahu warhamhu wa’afihi wafuanhu. Innalillahi wainna ilaihi raji’un. *
Tinggalkan Balasan