AMERIKA, KAIDAH – Hasil studi Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC)  merilis, keampuhan vaksin Covid-19 di Amerika Serikat menurun hingga 30 persen. Keampuhan vaksin yang tadinya di angka 91 persen, menurun ke 66 persen. Keampuhan vaksin Covid-19 itu dikalahkan oleh serangan virus corona varian delta.

Meski begitu, Ashley Fowlkes, penulis utama studi CDC itu mengatakan, meskipun pihaknya melihat perlindungan vaksin Covid-19 terhadap varian delta menurun, tetapi penurunannya masih dua pertiga dari risiko.

“Vaksin masih ‘sangat kuat, apalagidalam mencegah keparahan penyakit, termasuk risiko rawat inap dan kematian,” tulis Ashley Fowlkes seperti ditulis CNN yang dilansir republika.co.id.

Meski begitu, CDC tetap merekomendasikan pemakaian masker dalam waktu yang sedikit lebih lama di Amerika Serikat.

Menurut penulis utama studi CDC itu, memudarnya kekebalan dari vaksin, juga dapat berkontribusi pada berkurangnya tingkat perlindungan. Tetapi CDC mengaku, penelitian tersebut  tidak dapat menunjukkan hal ini ke tingkat yang signifikan.

Ashley Fowlkes menyebutkan, studi saat ini tidak mencakup tingkat keparahan penyakit. Sebaliknya, studi tersebut menjadi bab terbaru dalam penelitian yang sedang berlangsung. Mereka memantau petugas perawatan kesehatan, perespons pertama, dan petugas garda terdepan dan esensial lainnya, yang setiap pekan menerima tes PCR di delapan lokasi di enam negara bagian Amerika Serikat.

CDC melaporkan, di antara 4.217 partisipan, sebanyak 3,483 (83 persen) di antaranya telah divaksinasi Covid-19. Sebanyak 2.278 orang (65 persen) mendapat vaksin Pfizer-BioNTech, 1.138 (33 persen) disuntik vaksin Covid-19 Moderna, dan 67 (2 persen) menerima vaksin Johnson & Johnson. *