“Maka reforma agraria merupakan solusi agar masyarakat Sigi dapat keluar kemiskinan yang membelenggu rakyat saya,” tegas Irwan. *
SIGI, KAIDAH.ID – Bupati Sigi, Mohammad Irwan mengatakan, pihaknya sedang mengupayakan agar masyarakat di sekitar kawasan hutan dapat mengelola hutan dan lahan secara optimal untuk kesejahteraan mereka.
Upaya itu, kata Bupati Sigi, merupakan program reforma agraria, yang menjadi pintu masuk bagi Pemkab Sigi untuk mengurus kepentingan rakyat di sekitar kawasan hutan mendapatkan hak-hak mereka.
“Akses terhadap sumber penghidupan seperti tanah dan sumber agraria yang meliputinya itu menjadi hak dasar rakyat yang harus dipenuhi,” kata Bupati Sigi kepada kaidah.id, Kamis, 9 September 2021.
Reforma agraria itu, kata Bupati yang dikenal dengan nama Irwan Lapatta itu, menjadi upaya Pemerintah Kabupaten Sigi memberikan akses kepada masyarakat di kawasan sekitar hutan , agar dapat mengelola potensi hutan dan lahan demi kesejahteraan mereka.
Perjuangan reforma agraria itu, kata Bupati Sigi, telah dimulai periode pertama. Pemkab Sigi telah berjuang untuk memenuhi hak masyarakat atas tanah dalam kawasan hutan dan di sekitar hutan melalui usulan tanah objek reforma agraria (TORA) dan perhutanan sosial ke pemerintah pusat.
“Kami mengusulkan reforma agraria Kabupaten Sigi itu seluas 185.742,07 hektare, yang telah diperjuangkan sejak 2016 hingga saat ini,” kata dia.
Total luas reforma agraria itu terdiri atas luas usulan TORA dalam kawasan hutan 85.978,73 hektare, usulan TORA di luar kawasan hutan seluas 23.172,01 hektare, perhutanan sosial (hutan desa) 7.806,14 hektare dan hutan adat 68.785,20 hektare.
Menurut Bupati Mohammad Irwan, letak geografis, topografi dan keunikan yang dimiliki Kabupaten Sigi berpadu membentuk identitas dan karakter sosial budaya masyarakat. Termasuk yang sangat dirasakan oleh dunia, ialah persediaan oksigen di bumi dengan sumber daya alam lestarinya.
“Sumbangan Kabupaten Sigi sangat besar untuk ketersediaan oksigen di bumi ini,” ujarnya.
Bupati menyayangkan, rakyatnya tetap masih hidup dalam ketidakpastian atas hak kelola dan harus terus menerus berada dalam lingkaran kemiskinan.
“Maka reforma agraria merupakan solusi agar masyarakat Sigi dapat keluar kemiskinan yang membelenggu rakyat saya,” tegas Irwan. *
Tinggalkan Balasan