Saat ini, jumlah anggota teroris yang tergabung dalam kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) tersisa enam orang. Mereka adalah Ali Ahmad alias Ali Kalora, Nae alias Galuh alias Mukhlas, Askar alias Jaid alias Pak Guru, Suhardin alias Hasan Pranata, Jaka Ramadhan alias Ikrima alias Rama dan Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang.
PALU, KAIDAH.ID – Kapolda Sulawesi Tengah (Sulteng), Inspektur Jenderal Polisi Rudy Sufahriadi, Kamis, 9 September 2021, mengunjungi Kabupaten Poso untuk mengecek pasukan pemburu teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT). Kapolda datang ke Pos Sekat Kejar di Desa Pantangolemba, Kecamatan Poso Pesisir Selatan.
“Beliau datang memberikan motivasi dan memastikan kesiapan personel Satgas Madago Raya yang sedang bertugas di lapangan” kata Wakil Komandan Satgas Humas Madago Raya, AKBP Bronto Budiyono Bronto kepada wartawan, Jumat, 10 September 2021.
Kapolda datang ke Desa Pantangolemba, karena menurut AKBP Bronto Budiyono, para teroris selalu melintasi Desa Pantangolemba. Kelompok teroris yang sedang dikejar oleh Satgas Madago Raya itu, selalu mengambil bahan makanan di kebun warga setempat.
“Ya, di Desa Pantangolemba itu merupakan jalur perlintasan mereka,” kata AKBP Bronto.
Saat ini, jumlah anggota teroris yang tergabung dalam kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) tersisa enam orang. Mereka adalah Ali Ahmad alias Ali Kalora, Nae alias Galuh alias Mukhlas, Askar alias Jaid alias Pak Guru, Suhardin alias Hasan Pranata, Jaka Ramadhan alias Ikrima alias Rama dan Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang.
“Mereka masih terus dikejar oleh Satgas Madago Raya,” ujarnya.
Selain mengejar sisa teroris Poso, Satgas Madago Raya, kata AKBP Bronto, juga telah memasang baliho Daftar Pencarian Orang (DPO) teroris Poso di sejumlah tempat di Poso. Baliho yang berisi foto wajah enam orang DPO teroris Poso itu, dengan harapan agar warga yang melihat mereka, dapat segera melapor ke Satgas Madago Raya atau kepada kepolisian setempat.
Sementara itu, Juru Bicara Polda Sulteng, Kombes Polisi Didik Supranoto, mengatakan, Satgas Madago Raya masih terus fokus melakukan pencarian terhadap enam DPO teroris Poso.
“Baliho yang memampang enam orang DPO itu berguna untuk memudahkan masyarakat mengenali para teroris. Apabila masyarakat melihat atau mengetahui keberadaan mereka, mereka dapat segera melapor kepada Kepolisian atau TNI sebagaimana nomor kontak yang tertera pada baliho itu,” jelasnya.
Kabid Humas Polda Sulteng itu berharap, enam teroris Poso yang masih tersisa dan masih bergerilya di hutan, agar dapat menyerahkan diri kepada petugas. *
Tinggalkan Balasan